KENDARI – Ditengah-tengah aksi demo ratusan mahasiswa di Kantor DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra), ternyata jadi momen menguntungkan bagi pedagang es cendol dawet.

Tersibak senyum dari pedagang es cendol ketika massa mahasiswa menyerbu membeli dagangannya di tengah aksi tersebut untuk menghilangkan dahaga.

Mereka mendapat keuntungan tersendiri di balik momen aksi unjuk rasa para demonstran yang menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM.

Penjual es cendol bernama Bastian (25) asal Jawa Barat ini terpaksa menjajakan jualannya ditengah para pendemo dengan harapan mendapatkan rezeki dalam suasana aksi tersebut.

“Saya berangkat dari rumah kesini sejak pagi tadi sampai sekarang, biasanya saya hanya berkeliling saja. Kebetulan melintas ada pendemo saya terobos saja,” kata Bastian kepada Halosultra.com .

Bastian juga mengatakan, dia rela menyingkirkan rasa takutnya demi kebutuhan keluarganya dirumah.

“Biasanya harus keliling biar dagangan saya laku, namun sekarang jualanku sudah hampir habis diborong para pendemo,” katanya.

Dia juga menyebutkan, harga cendol yang di jajakannnya itu hanya seharga Rp 5.000 untuk setiap gelasnya.

Lebih lanjut, mengenai harga kenaikan BBM, lanjut dia, tentu sangat berpengaruh pada pendapatan sehari-hari. Karena dengan naiknya BBM ini dampaknya sangat luar biasa, berimbas kepada naiknya harga komoditas lainnya yang dia gunakan sehari-hari. ***