KENDARI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari terus memantau penanganan anak penderita stunting di Kota Lulo ini.

Pada Senin, (8/1/2024) kemarin, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Muhammad Yusup didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari dan Kadinkes mengunjungi beberapa anak yang terkena stunting di Kelurahan Punggaloba, Kecamatan Kendari Barat.

Dalam kunjungan ini, Muhammad Yusup memberikan suplemen makanan tambahan kepada anak yang terkena stunting.

Pj Wali Kota Kendari mengatakan bahwa melalui program pemerintah menjadi orang tua asuh bagi yang terkena stunting ini bisa menurunkan angka stunting di Kota Kendari.

“Alhamdulillah kita sudah melakukan intervensi, intervensi ini berupa pemberian makananan yang bergizi buat anak-anak, ibu hamil dan perbaikan lingkungannya,” ujarnya.

Dia berharap kepada dinas terkait agar bisa melakukan pengawasan langsung terkait pengecekan terhadap penanganan anak-anak yang terkena stunting dan ibu hamil.

“Kita harapkan dinas terkait bisa melakukan pengecekan secara langsung seminggu sekali terkait perkembangan dari anak-anak yang terkena stunting maupun ibu hamil,” tambahnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara ini juga, mengajak TNI dan Polri untuk terlibat menjadi bapak asuh bagi anak-anak yang terkena stunting.

Sementara itu, Kadinkes Kendari Rahminingrum mengungkapkan, tahun 2023 total yang ditangani Pemerintah Kota Kendari sebanyak 212 kasus. Terdiri dari 107 Ibu Hamil (Bumil) Kekurangan Energi Kronik (KEK) dan 105 Baduta Stunting.

“Dari 107 Bumil KEK itu, Alhamdulillah semuanya sudah melahirkan dan bayinya dalam keadaan normal. Dan untuk Baduta Stunting dari 105 itu 60 sudah normal dan 45 masih tetap di dampingi,” jelasnya.

Selain itu, dia menambahkan, di tahun 2024 ini Dinas Kesehatan Kendari sudah menyiapkan sebanyak 103 Baduta Stunting dan 73 Bumil KEK.

**