KENDARI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari mencatat kebakaran lahan kosong yang berada di wilayah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mencapai 59 titik di tahun 2023. Itu tercatat saat terjadinya El Nino atau musim kemarau hingga saat ini.

El Nino diketahui, fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.

Kapala Bidang (Kabid) Kedaruratan BPBD Kota Kendari, Sagrin mengatakan sepanjang musim kemarau dari bulan September-Oktober 2023 karhutla dan kebun mencapai 54 titik kebakaran.

“Kami catat mencapai 54 titik kebakaran dari September-Oktober 2023,” ungkap Sagrin, Selasa (24/5/2023).

Lebih lanjut, meski demikian, pihaknya belum mengetahui pasti berapa keselurahan luas lahan yang karhutla dan kebun tersebut.

“Meskipun begitu kami masih tetap mendata total dari keluasan lahan-lahan itu,” ungkapnya.

Dia menjelaskan beberapa pemicu kebarakaran lahan maupun kebun yang kerap terjadi yaitu adanya pembakaran sampah dan lain sebagainya.

“Biasa warga itu membakar sampah dan ada juga kebun yang mereka olah dia bakar tapi kalau yang luasa tidak ada,” ujarnya.

Sebelumnya pihaknya telah menghimbau kepada masyarakat melalui Pemerintah Kota (Pemkot) agar tetap berhati-hati untuk tidak membakar sembarang mengingat musim kemarau yang amat panjang.

“Sebelumnya kami sudah imbau melalui perintah Wali Kota Kendari,” pungkasnya.

**