BAUBAUPembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Muna-Buton nampaknya sudah menemui titik terang.

Bahkan, pada Sabtu (12/07/2025), Wali Kota Baubau Yusran Fahim bersama wakilnya Wa Ode Hamsinah Bolu, dan Pj Sekda Meizat Amril Tamim, serta pejabat Pemprov Sultra telah meninjau lokasi yang disiapkan Pemkot Baubau untuk pembangunan jembatan tersebut di Wahorobo Kelurahan Palabusa.

Yusran Fahim mengungkapkan pembangunan jembatan Buton-Muna merupakan program prioritas utama dari pemerintah pusat dan Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka (ASR).

Untuk itu, Pemkot Baubau yang mempunyai tugas untuk mempersiapkan lahan untuk pembangunan jembatan tersebut telah berusaha sesegera mungkin untuk menyelesaikan hal tersebut.

Lanjut wali kota, untuk tahap proses pembangunan jembatan Muna-Buton di tahun 2025 ini masih dalam tahap perencanaan dan setelah itu masuk pada proses teknisnya.

Yusran Fahim berharap, jika memang ini jembatan penghubung tersebut terealisasi maka Buton dan Muna bisa saling terhubung serta memberi dampak positif di sektor fasilitas ekonomi hingga wisata.

Baca Juga:  Wakil Wali Kota Baubau Minta Camat hingga Lurah Jalankan Tugas Sebaik-baiknya

Sementara itu, di tempat yang sama Kasatker P2JN Pemprov Sultra, Hengky Hermawan menjelaskan saat ini pihaknya juga tengah melaksanakan persiapan akhir untuk kunjungan kerja Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo.

Dimana nantinya Menteri Hanggodo juga akan meninjau lokasi rencana pembangunan jembatan tersebut.

Sedangkan untuk progres rencana pembangunan jembatan masih terus dilakukan sebab konstruksinya memiliki bentang yang cukup panjang.

Sementara berdasarkan Peraturan Menteri PUPR No 10 tahun 2022 tentang jembatan khusus, perencanaannya harus mendapatkan persetujuan teknis dari Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ).

”Saat ini proses yang dapat terselesaikan adalah pengujian desain jembatan di terowongan angin untuk dapat melihat reaksi struktur jembatan yang dimodelkan terhadap beban angin yang telah diselesaikan tahun kemarin,” ujarnya.

Baca Juga:  Kemenhut Resmi Mencabut Izin Tambang di Pulau Wawonii

“Kemudian di tahun 2025 ini akan dijadwalkan untuk pemeriksaan kembali terhadap desain yang sudah ada. Dan itu merupakan syarat yang sudah tertuang di Permen No 10 Tahun 2022. Karena ini merupakan jembatan khusus, maka harus diperiksa lagi para ahli jembatan khusus yang memiliki kemampuan dan pengalaman dibidang jembatan,” bebernya.

Ditambahkan, mengenai engineering estimasi yang telah diselesaikan di tahun 2021 adalah sebesar Rp6,1 triliun, akan tetapi proyeksi di tahun 2025 akan ada peningkatan dan masih perlu dikaji kembali.

Setelah desain diperiksa dan mendapat persetujuan dari KKJTJ, maka akan diusulkan anggaran persiapan konstruksi.

Dengan masa pelaksanaan pembangunan, estimasinya di 4 tahun anggaran dan skema anggarannya multi years.

**