BAUBAU – Pj Sekda Kota Baubau, La Ode Aswad menjelaskan ancaman keselamatan nelayan saat aktivitas penangkapan ikan di laut akhir-akhir ini sering terjadi. Keadaan cuaca yang sulit diprediksi, saat musim tangkap cuaca bisa berubah secara ekstrem dengan tiba-tiba.

Untuk itu mutlak perlu adanya upaya pencegahan awal dan tindakan pasca kecelakaan.

Hal itu disampaikan La Ode Aswad mewakili Pj Wali Kota Baubau saat memberikan sambutan pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Sertifikasi Kecakapan Nelayan bagi Awak Kapal Perikanan lingkup Dinas Perikanan Baubau tahun 2024, Rabu (11/12/2024).

”Pekerjaan nelayan merupakan pekerjaan yang paling berbahaya dan banyak hasil studi menemukan begitu banyak potensi kecelakaan pada nelayan, diantaranya kegagalan navigasi yang mengakibatkan perahu terbalik dan karam, kerusakan mesin, cidera yang diakibatkan alat tangkap, cidera yang diakibatkan tidak menggunakan alat pelindung diri, bahkan kecelakaan yang sampai mengakibatkan kematian,” ujarnya seperti dikutip dari laman Pemkot Baubau.

La Ode Aswad menambahkan, pihaknya berkewajiban mengambil langkah-langkah preventif sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perlindungan Dan Pemberdayaan Nelayan, terakhir diubah dengan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Berdasarkan peraturan perundangan tersebut ada dua hal yang wajib diupayakan pemerintah dalam rangka perlindungan nelayan, upaya pertama adalah pencegahan awal dan upaya kedua adalah tindakan pasca kecelakaan.

Pj Sekda Baubau pun memberikan apresiasi terhadap Dinas Perikanan, dengan adanya kegiatan pelatihan yang berorientasi terkait pemberdayaan nelayan dan tidak semata-mata bantuan sarana penangkapan, pengolahan dan budidaya ikan saja akan tetapi lebih dari itu program dan kegiatan sektor perikanan juga melingkupi peningkatan kapasitas nelayan khususnya kecakapan operasional penangkapan ikan.

**