BAUBAU – Pasca terbitnya Permendagri 13 tahun 2024 tentang Posyandu, maka peran Posyandu sebagai subjek pembangunan lebih dipertegas lagi, dimana penyelenggaraan operasional posyandu harus mampu mengintegrasikan 6 layanan dasar wajib, yaitu layanan bidang kesehatan, pendidikan, PU, perumahan dan pemukiman, keamanan dan ketertiban umum serta perlindungan sosial.

Hal ini menunjukkan peran strategis Posyandu menjadi bagian tak terpisahkan dari fungsi pemerintah dalam memberikan pelayanan publik, menjangkau hingga ke akar rumput.

Olehnya itu, pengelolaan Posyandu sudah harus dilakukan secara profesional dengan mengedepankan prinsip pelayanan publik seperti: kesederhanaan, kemudahan akses, tanggung jawab, non-diskriminasi, keamanan dan kepastian waktu.

Demikian dikatakan Pj Wali Kota Baubau, Muh Rasman Manafi saat membuka workshop kader Posyandu menuju transformasi Posyandu di aula SMK 3 Baubau Jumat (15/11/2024).

Menurut Muh Rasman, dalam upaya transformasi peran dan fungsi Posyandu maka harus diinisiasi kembali tiga pilar substansi posyandu yang meliputi, penyusunan rencana pengelolaan posyandu, penyusunan Renstra posyandu dan revitalisasi dan perubahan kelembagaan posyandu.

Hal ini akan membutuhkan waktu dan proses yang tidak sebentar, adaptasi, dan peningkatan kapasitas kader harus dilakukan secara simultan dan terus menerus mengingat tantangan yang dihadapi makin beragam.

Stunting misalnya, kader Posyandu diharapkan mampu memahami apa itu stunting, bagaimana kader Posyandu berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan, imunisasi, dan gizi dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting.

Kader Posyandu membantu dalam mendeteksi dini masalah kesehatan, melakukan penyuluhan, dan memberikan rujukan. Dan dalam waktu yang sama juga kader Posyandu membantu meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungan. Ini tentu bukan tugas yang mudah.

”Salah satu poin penting untuk mencapai itu semua diperlukan peningkatan kapasitas kader posyandu, refreshing dan update informasi serta pengetahuan kader posyandu sebagai elemen penggerak utama kinerja posyandu sebagai mitra pemerintah, khususnya di level desa/kelurahan, seperti yang dilakukan hari ini,” katanya seperti dikutip dari laman Pemkot Baubau.

Muh Rasman menghargai dan berterima kasih kepada TP-PKK Provinsi Sultra yang menunjukkan transformasi yang nyata.

TP-PKK Provinsi Sultra yang selama ini hanya turun ke daerah kabupaten/kota untuk menilai berbagai lomba, tetapi kini sudah ikut turun tangan dalam upaya peningkatan kapasitas, pengetahuan dan kemampuan TP-PKK kab/ kabupaten/kota.

“Ini adalah sebuah kemajuan yang patut diapresiasi. Semoga kegiatan-kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan sebagai wujud nyata perhatian dan kontribusi nyata PKK dalam upaya mewujudkan Generasi Emasi Indonesia 2045,” pungkasnya.

**