BAUBAU – Pemkot Baubau mengadakan kegiatan Focus Grup Discussion (FGD) pemenuhan kebutuhan air minum di perkotaan di Aula PO 5 Palagimata, Kamis (5/9/2024).

Hadir sebagai narasumber diantaranya dari Bappeda Sultra, Balai Sungai Wilayah IV Sultra, Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra, dan dibuka secara resmi oleh Asisten II Setda Kota Baubau Asmahani mewakili Pj Wali Kota Baubau.

Dalam sambutannya, Asisten II mengungkapkan air minum yang merupakan kebutuhan dasar bagi kualitas dan kepentingan kehidupan manusia mutlak harus tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai.

Pada hakikatnya, alam telah menyediakan air minum yang dibutuhkan namun, besarnya pertumbuhan penduduk yang tidak merata lebih dari 50 persen penduduk yang tinggal di kawasan perkotaan dan kualitasnya telah menunjukkan berbagai dampak perubahan tergantung dari perubahan lingkungan.

Daya dukung air yang semakin terbatas karena pencemaran air sebagai akibat dari rendahnya kesadaran masyarakat, pengelolaan daerah tangkapan air kurang baik dan adanya perubahan iklim, merupakan isu lingkungan yang penting untuk ditangani.

Di lain pihak, ketersediaan air pada suatu wilayah akan mendorong peningkatan ekonomi di wilayah tersebut karena pusat pertumbuhan di suatu wilayah hanya akan terjadi bila di dukung sarana dan pelaksanaan dasar termasuk sarana dan prasarana air minum.

Untuk itu, Pemkot Baubau mempunyai perhatian dalam pengembangan sarana dan prasarana kebutuhan air minum.

Program pembangunan air minum menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional untuk terwujudnya kesejahteraan masyarakat diantaranya dengan menjamin kebutuhan pokok air minum yang memenuhi syarat kualitas, kuantitas, dan kontinuitas.

Sistem Penyediaan Air Minum atau SPAM dilaksanakan untuk menjamin hak rakyat atas air minum, akses terhadap pelayanan air minum dan terpenuhnya perwujudan pokok air minum sehari-hari bagi masyarakat.

Dikatakan, permasalahan air bersih di perkotaan adalah tantangan kompleks dan mendalam yang mempengaruhi kehidupan jutaan penduduk perkotaan di seluruh dunia, dalam konteks ini permasalahan air bersih mencakup sejumlah isu yang perlu dipahami secara mendalam beberapa permasalahan air minum di perkotaan antara lain kualitas air yang buruk, penurunan tersedianya sumber air bersih, sistem pengolahan air yang tidak memadai, krisis air selama musim kering, dan masalah keselamatan akibat air tidak bersih.

“Masalah-masalah tersebut juga telah melanda ketersediaan air bersih di Kota Baubau diantaranya kurangnya proteksi air yang dialirkan ke masyarakat dalam hal ini, dua minggu sekali bahkan sebulan sekali dan air yang dialirkan pada musim hujan mengalami kekeruhan pada musim hujan berdasarkan laporan capaian standar capaian minimal atau SPM,” katanya seperti dikutip dari laman Pemkot Baubau.

**