KOLAKA UTARA – Pemerintah Daerah (Pemda) Kolaka Utara (Kolut) terus berupaya melakukan langkah langkah pengendalian laju inflasi. Salah satunya adalah dengan memberikan bantuan bibit bawang merah kepada kelompok kelompok petani yang ada di Bumi Patowanua itu.

Pada Rabu (13/12/2023), bertempat di Desa Rante Baru, Kecamatan Ranteangin, Pemda Kolut melalui Tim Pengendali Inflasi (TPID) Kolut kembali menyalurkan bibit bawang merah.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Kolut, Nusba Nuhung, menjelaskan, bantuan bibit bawang merah yang salurkan sebanyak 2.309 kilogram dan 1.200 kilogram pupuk kandang. Bantuan ini berasal dari dana fiskal dan akan digunakan di lahan seluas 2 hektar di Kecamatan Ranteangin.

“Prediksinya, dalam waktu 55 hingga 70 hari, hasil panen bisa mencapai 70 ton dengan penghasilan kotor berkelompok mencapai Rp 500 juta,” jelasnya, dikutip dari laman Pemda Kolut.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Kolut Sukanto Toding, menambahkan, sebelumnya telah dilakukan penanaman bawang di Desa Tinuna, Kecamatan Porehu. Hal ini merupakan bagian dari upaya mandiri pangan untuk menjaga stabilitas harga, melancarkan distribusi, serta menciptakan pasokan pangan.

Ia juga memberi apresiasi terhadap upaya bersama antara Pemerintah dan masyarakat Kolut dalam memenuhi kebutuhan pokok, terutama menghadapi tantangan seperti kondisi cuaca, pertanian di lingkungan pertambangan, dan ketersediaan stok pangan menjelang Bulan Ramadhan.

“Tingginya konsumsi masyarakat yang mengakibatkan kenaikan harga menjelang Ramadhan menjadi perhatian serius. Dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kabupaten Kolaka Utara telah bekerja ekstra sejak awal tahun untuk memastikan ketersediaan stok, mencegah penimbunan dan melakukan kolaborasi antar daerah untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok,”paparnya.

Sebagai langkah lanjutan, Pemda Kolut akan terus mendukung peningkatan produksi pangan, khususnya bawang merah. Pihaknya juga akan memastikan petani memiliki akses ke permodalan, inovasi teknologi, dan pelatihan guna meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.

Tidak hanya itu, dalam upaya pembangunan, petani bawang merah juga mengajukan permintaan pembangunan jembatan. Untuk itu. Pj Bupati berjanji untuk mengabulkan permintaan tersebut bukan hanya jembatan namun juga jalan, guna mendukung kegiatan pertanian. Dia berharap makin banyak anak muda yang ikut bergabung menjadi petani.

“Kita butuh generasi petani dari anak muda, mari bergabung dalam dunia pertanian, dengan inovasi, teknologi, dan semangat kreativitas kita. Kita bisa mengembangkan pertanian menjadi sebuah lahan yang penuh peluang dan memberikan kontribusi besar bagi masa depan kita serta keberlanjutan pangan di negara ini,” tutup Sukanto Toding.

**