BUTON TENGAH – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Tengah (Buteng) hibahkan lahan untuk pembangunan markas militer di Desa Waara, Kecamatan Lakudo, Buton Tengah, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Lahan seluas 50 hektar itu dihibahkan kepada TNI AD yang nantinya akan dibangun Markas Yonif Teritorial Pembangunan 871/Sangia Wambulu.

“Ini adalah langkah strategis yang akan membawa dampak positif, tidak hanya untuk pertahanan nasional, tetapi juga bagi perkembangan wilayah Buteng secara menyeluruh,” kata Bupati Buteng, Azhari dalam keterangannya.

Sebelum dihibahkan, jelas Azhari, tim Kementerian Pertahanan (Kemenhan RI) telah melakukan peninjauan awal lokasi pada Rabu, 23 Juli 2025

Baca Juga:  Bupati Wajibkan ASN Pemkab Memiliki KTP Buton

Lokasi di Desa Waara dinilai cukup strategis karena posisinya yang berada di antara dua kawasan pertumbuhan baru serta memiliki akses yang mendukung pengembangan fasilitas pendukung lainnya.

Selain memperkuat pertahanan di kawasan Sulawesi Tenggara, keberadaan Yonif TP 871/Sangia Wambulu diyakini akan menggerakkan ekonomi lokal, mempercepat pembangunan infrastruktur, serta menciptakan ekosistem sosial yang lebih dinamis.

Dan Markas Yonif TP 871/Sangia Wambulu nantinya dirancang untuk menampung hingga 1.150 prajurit.

Tahap awal pembangunan, sebanyak 565 prajurit TNI AD direncanakan akan masuk markas terlebih dahulu sembari menunggu selesainya pembangunan infrastruktur inti.

Baca Juga:  Nelayan di Buteng Ditemukan Tewas di Perahu Miliknya, Diduga Tersambar Petir

“Lakudo akan tumbuh sebagai pusat pertahanan dan ekonomi baru. Kehadiran Yonif TP 871 akan mempercepat perkembangan kawasan secara signifikan,” kata Azhari.

Penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) lokasi Markas Yon TP 871/Sangia Wambulu dilakukan oleh Bupati Buteng, Azhari dan Komandan Kodim 1413/Buton, Letkol Inf. Arif Nofianto disaksikan oleh Ketua DPRD Buteng, Sa’al Musrimin Haadi dan Danramil Gu serta sejumlah pejabat militer dan sipil.

 

**