BOMBANA – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berupaya menjaga ketersediaan stok komiditi pangan untuk mengendalikan laju inflasi. Salah satunya lewat gerakan menanam yang terus konsisten digalakkan di daerah itu.

Belum lama ini, Pj Bupati Bombana Edy Suharmanto turun memantau langsung kondisi harga komoditi di beberapa pasar tradisional yang ada di Kabupaten Bombana.

Pasalnya, penanganan inflasi di Kabupaten Bombana sangat signifikan. Hal ini dibuktikan dengan luas lahan tanaman hortikultura kurang lebih seluas 933 Ha. Dimana hingga Januari 2024, kurang lebih seluas 335 Ha sudah tertanami, diantaranya cabai merah, cabai keriting, cabai merah besar, bawang, tomat dan jenis komoditas hortikultura lainnya.

Dalam arahannya, Edy meminta stok cabai serta komoditi lainya di Bombana harus tetap tersedia sampai Bulan Ramadhan hingga Idul Fitri mendatang.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Bombana, Muhammad Siarah mengatakan bahwa gerakan menanam terus digalakkan oleh Pemda Bombana, tujuannya untuk memastikan ketersediaan stok terkhusus untuk komoditi seperti cabai dan tomat, serta komoditas lainya.

“Beberapa waktu lalu kita panen cabai yang dipimpin Pak Bupati, serta beberapa pimpinan OPD di Desa Tampabulu, Kecamatan Poleang Utara. Gerakan tanam ini tentunya jadi dasar kita menekan laju inflasi. Bahkan dipeninjauan harga terakhir pada pekan ke tiga Januari 2024 IPH Bombana pada tiga komoditas, cabai rawit, cabai merah dan beras yakni minus 0,259,” terang Siarah, saat dikonfirmasi Jurnalis HaloSultra.com, pada Senin (29/1/2024).

Diakuinya, selain komoditas pertanian yang menjadi penyumbang inflasi di daerahnya, telur dan daging juga mejadi salah satu penyebab inflasi. Olehnya itu, sambung Siarah, pihaknya melakukan gerakan tanam jagung. Dimana penyebab merangkaknya harga ayam dan telur di pasar disebabkan mahalnya harga pakan para peternak.

“Upaya pemerintah bagaimana menjaga stok tetap tersedia, lalu kemudian, stabilitas harga juga tetap terjangkau terus dilakukan,” kata dia.

“Insya Allah ada beberapa komoditi yang kita perkirakan bisa memenuhi kebutuhan di hari-hari besar seperti Bulan Ramadhan hingga Idul Fitri. Salah satu cara yang kita lakukan untuk menekan harga ayam dan telur dengan gerakan tanam jagung. Sebab naiknya ayam dan harga telur disebabkan sulitnya para peternak kita mendapat pakan karena karena harga yang mahal,” pungkas Siarah.

**