KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka (ASR) dan Wakil Gubernur Hugua tiba di Bandara Haluoleo Kendari pada Sabtu (1/3/2025) pagi.

Kedatangan ASR-Hugua menjadi momentum penting setelah keduanya resmi dilantik oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025, serta mengikuti retret kepala daerah di Magelang yang berlangsung pada 21-28 Februari 2025.

Sesaat setelah turun dari pesawat, Gubernur dan Wagub disambut dengan prosesi adat khas Sultra.

Mereka menerima pengalungan bunga dari putra-putri pariwisata Sultra, disertai penyerahan kampurui dan selempang adat Tolaki sebagai tanda penghormatan dan selamat datang.

Turut hadir dalam penyambutan tersebut, Anggota DPR RI Komisi XIII Ali Mazi, Ketua DPRD Sultra La Ode Tariala, Kapolda Sultra, Danrem 143/HO, Kajati Sultra, Kapengti Sultra, Danlanal, Danlanud, serta Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra Asrun Lio.

Selain itu, penyambutan semakin semarak dengan kehadiran Ketua Tim Pengendali dan Ketua Asistensi Quick Win ASR-Hugua, Purnomo Sidi, serta tokoh adat dari berbagai suku di Sultra, seperti Buton, Muna, Tolaki, Moronene, dan perwakilan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).

Beberapa tokoh masyarakat ternama, seperti Mashyur Masie Abunawas, Yusran Silondae, Hery Asiku, dan Abdurrahman Saleh, juga turut hadir dalam acara tersebut.

Setelah prosesi di bandara, Gubernur dan Wagub melanjutkan perjalanan menuju rumah jabatan Gubernur dengan pengawalan ketat.

Sepanjang perjalanan, warga menyambut dengan antusias, termasuk barisan siswa sekolah yang melambaikan bendera kecil sebagai bentuk kegembiraan atas kepulangan pemimpin daerah mereka.

Setibanya di rumah jabatan, Gubernur dan Wakil Gubernur kembali disambut dengan tarian adat dari empat etnis utama Sultra, yaitu Tari Mondotambe (Tolaki), Tari Lawati (Buton), Tari Kambawuna (Muna), dan Tari Lumense (Moronene). Keempat tarian tersebut dibawakan secara memukau oleh Sanggar Campuh Dona Jaya Kendari, menampilkan keberagaman budaya yang menjadi identitas Sulawesi Tenggara.

Kedatangan ini menjadi awal dari kepemimpinan ASR dan Hugua dalam membangun Bumi Anoa yang lebih maju, berdaya saing, dan sejahtera.

Antusiasme masyarakat menunjukkan harapan besar terhadap kepemimpinan baru ini dalam membawa perubahan positif bagi daerah.

**