KENDARI – Kakanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhamad Saleh menghadiri sekaligus memberikan sambutan pada kegiatan JAMARAH (Jagong Masalah Umrah dan Haji) Tingkat Provinsi Sultra di Aula Kedatangan Arafah Asrama Haji Kendari, Sabtu (2/11/2024).

Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Bina Haji Pada Ditjen PHU Kemenag RI, Arsad Hidayat dan dihadiri Kepala Divisi Pengendalian Keuangan BPKH, Ketua Umum MUI Sultra, Ketua PWNU Sultra, Kabid PHU dan Ketua DWP Kanwil Kemenag Sultra, Kepala Kantor Kemenag Kab/Kota dan Kasi Haji se Sultra, Kepala KUA se-Kota Kendari, Pimpinan KBIHU, PPIU, KBIH, dan segenap peserta.

Kakanwil dalam sambutannya mengatakan, Jagong Masalah Umrah dan Haji adalah wadah penting untuk duduk bersama, berdiskusi, dan saling berbagi informasi serta solusi terkait berbagai permasalahan seputar penyelenggaraan ibadah umrah dan haji.

“Tentu kita semua memahami bahwa pelayanan ibadah umrah dan haji bukan hanya sekadar memenuhi kewajiban administratif, namun juga tanggung jawab moral kita dalam memastikan masyarakat dapat menjalankan ibadah mereka dengan aman, nyaman, dan lancar,” tegas Saleh seperti dikutip dari laman Kemenag Sultra.

Saleh menambahkan, banyak tantangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan ibadah umrah dan haji, mulai dari persoalan teknis keberangkatan, layanan selama di Tanah Suci, hingga aspek kesehatan dan keselamatan jamaah.

Oleh karena itu melalui kegiatan ini, diharapkan dapat menemukan langkah-langkah perbaikan yang nyata dan berkelanjutan agar pelayanan ibadah umrah dan haji semakin baik setiap tahunnya.

Saleh berharap, kegiatan ini tidak hanya menjadi forum diskusi, tetapi menjadi ajang kolaborasi antara pemerintah, pihak penyelenggara, dan seluruh elemen masyarakat. Menurutnya, kolaborasi ini penting agar setiap kebijakan yang diambil dapat benar-benar memberikan manfaat dan meningkatkan pelayanan bagi seluruh jamaah.

“Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai sarana untuk membuka ruang komunikasi yang transparan dan efektif, serta memperkuat komitmen kita dalam memberikan pelayanan terbaik,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Bina Haji Pada Ditjen PHU Kemenag RI, Arsad Hidayat menyampaikan, survei indeks kepuasan jamaah haji telah dirilis oleh BPS pada September lalu, menyatakan bahwa indeks kepuasan jamaah terhadap layanan haji tahun 2024 mencapai angka 88,20 persen dengan predikat sangat memuaskan.

Menurutnya, hal ini tidak terlepas dari kekompakan dan tim yang solid baik dari pusat hingga daerah.

“Indonesia sudah menerima kuota haji Tahun 2025, sebesar 221 ribu jamaah dan saat ini tengah dirancang bagaimana skema distribusinya. Jika skema distribusi sudah dipastikan berapa jamaah untuk setiap wilayah, maka dapat menjadi bahan untuk kemudian dilakukan persiapan-persiapan haji tahun 2025,” terangnya.

Arsad menyebut, jika kuota petugas haji akan dikurangi, jika sebelumnya terdapat lima petugas haji yang menyertai setiap kloter, maka dikurangi menjadi tiga petugas saja. Dan untuk memaksimalkan layanan-layanan yang ada di kloter, pemerintah daerah akan diminta untuk membantu kekurangan tersebut dengan petugas Haji daerah.

Nantinya akan dilakukan Bimtek terintegrasi, agar petugas haji pusat dan Daerah dapat saling bekerja sama.

Dikesempatan ini, Arsad juga menjabarkan tentang operasional Haji yang akan dilaksanaakan sejak jamaah kloter pertama masuk di asrama haji pada 1 Mei hingga diberangkatkan ke tanah suci.

“Ini semua harus menjadi semangat kita bersama bagaimana agar penyelenggaraan ibadah haji ke depan bisa jauh lebih bagus dan lebih baik,” harapnya.

Terkait umrah, Arsad menambahkan jika pihak Arab Saudi menargetkan tahun 2030 akan mengupayakan menerima 30 juta jamaah umrah. Selain itu, jamaah umrah juga bisa mengunjungi tempat-tempat wisata atau bersejarah lain yang ada di Arab Saudi.

“Umrah itu visanya tidak hanya untuk Madinah dan Makkah tapi juga bisa untuk kota-kota yang lainnya,” tandasnya.

**