KENDARI – Indonesia memiliki sumber daya logam nikel sebanyak 140,3 juta ton dengan cadangan logam nikel 49,26 juta ton yang tersebar di Provinsi Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah.

Angka tersebut tercatat dalam materi presentasi Kemenko Marves berjudul Evaluasi Pelaksanaan dan Arah Pengembangan Hilirisasi Nikel edisi April 2024 yang dikutip HaloSultra.com dari DataBooks.

Dalam materi tersebut, sumber daya dan cadangan nikel Indonesia paling banyak tercatat di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan sumber daya logam nikel sebanyak 140,3 juta ton, serta cadangan logam nikel sebanyak 49,26 juta ton.

Disebutkan bahwa hingga April 2024 belum ada catatan tentang keberadaan sumber daya dan cadangan nikel di provinsi-provinsi lainnya di Indonesia.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sultra, Parinringi mengatakan, sektor pertambangan di Sultra memang menjadi primadona, bahkan menjadi salah satu alasan dan daya tarik bagi para pelaku usaha untuk berinvestasi di Sulawesi Tenggara.

“Potensi tambang di Sulawesi Tenggara bisa kita temukan di Kabupaten Konawe Utara, Konawe, Konawe Selatan, Bombana, Kolaka, Kolaka Utara, Konawe Kepulauan hingga di Buton,” tambahnya.

Sehingga untuk menumbuh kembangkan investasi di sektor pertambangan, Pemprov Sultra terus berkomitmen menciptakan iklim investasi yang kondusif sebagai salah satu strategi menarik investor.

Strategi lainnya yakni, sinergitas antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta pengembangan kebijakan perizinan usaha yang memudahkan para pelaku usaha.

Kepala DPMPTSP Sulawesi Tenggara, Parinringi/Dok. HaloSultra.com

Hal itu tentu merupakan langkah positif untuk meningkatkan daya saing dan investasi di Sultra.

“Dengan sinergi yang kuat antara pusat dan daerah, diharapkan Sultra dapat menjadi destinasi investasi yang menarik dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,”harapnya.

Dan pemerintah provinsi melalui kebijakan Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto terus mendorong peningkatan jumlah investasi di sektor pertambangan.

“Tidak salah bila para investor saat ini, berlomba mencari usaha di Sultra, karena di daerah kita ini kaya akan sumber tambang mulai nikel, aspal dan emas,” katanya.

“Makanya, pemerintah terus mendorong lahirnya kawasan ekonomi baru sebagai kawasan strategis nasional yang akan mendukung tujuan investasi,” sambungnya.

****