Uji Coba Teknologi Pengolahan Ore Nikel di Abeli Hybrid Center, Parinringi: Dapat Tingkatkan Target Investasi
KENDARI – Kepala DPMPTSP Sulawesi Tenggara (Sultra), Parinringi menyebutkan, jika Abeli Hybrid Center berhasil melakukan pengolahan ore nikel tentunya akan menambah angka target realisasi investasi di Sultra.
Hal tersebut diungkapkan Parinringi saat meninjau proses uji coba teknologi pengolahan ore nikel di Abeli Hybrid Center, Kota Kendari pada Selasa (14/5/2024).
Peninjauan uji coba pengolahan bahan baku ore nikel menjadi nikel matte itu, kata Parinringi, dalam rangka perluasan investasi yang akan dilakukan di Kabupaten Buton Utara, yang akan digagas oleh PT Konawe Bangkit Perkasa dan PT Tanjung Indah Buton.
Project perluasan investasi tersebut akan dijalankan dengan rencana kerja sama bersama salah satu perusahaan ternama di Korea Selatan.
Parinringi menyampaikan, bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra menyambut baik rencana kerjasama investasi yang digagas PT Konawe Bangkit Perkasa dan PT Tanjung Indah Buton bersama perusahaan ternama asal Korea Selatan.
“Apabila rencana itu dapat direalisasikan, maka akan membantu meningkatkan pencapaian target investasi di Sulawesi Tenggara,” kata Parinringi.
Dijelaskannya, selain berdampak pada pencapaian target realisasi investasi, proyek tersebut juga tentu akan memberikan multiplayer effect untuk daerah.
Parinringi menyebutkan, salah satu dampak positif akan sangat dirasakan masyarakat Sulawesi Tenggara, khususnya yang berada di Kabupaten Buton Utara dan sekitarnya.
Sebab, lanjut mantan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Konawe itu, investasi tersebut membutuhkan tenaga kerja, sehingga perusahaan tersebut bisa merekrut masyarakat lokal untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja.
Dengan demikian, kata Parinringi, maka hadirnya investasi tersebut tentu akan membantu pemerintah dalam menekan angka pengangguran, yang pada akhirnya perekonomian masyarakat juga akan ikut meningkat.
Sementara itu, salah satu direktur pihak perusahaan pengembang, Alman Susmanto, mengungkapkan, bahwa pihaknya terus mendorong percepatan proyek, termasuk kelengkapan proses perijinan dan pendukungnya.
Ia juga menambahkan, rencana proyek smelter nikel PT Konawe Bangkit Perkasa akan dibangun di kawasan Indonesia Kurolabu Industrial Park (IKIP), dan akan dikelola PT Tanjung Indah Buton, di Buton Utara.
Proyek itu membutuhkan bahan baku nickel ore ±2,000,000 MT per tahun dan menghasilkan ±45,000 ton nickel matte dengan nilai investasi awal USD250 juta atau setara Rp4,03 triliun.
Teknologi yang akan digunakan adalah model Shaft Furnace dan Abeli Hybrid Converter. Teknologi itu merupakan pengembangan karya engineering dan staf ahli perusahaan, serta modifikasi teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) yang akan menghasilkan Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). Proses dan teknologi itu menggunakan bahan baku nikel ore dengan kadar ≥1.5 persen.
****
Tinggalkan Balasan