Asrun Lio Minta Pemda Dukung Kinerja Bank Sultra Dalam Pengelolaan Dana Pemerintah
KENDARI – Bank Sultra menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2023. Rapat dipimpin oleh Sekda Provinsi Sultra Asrun Lio mewakili Pj Gubernur di Aula Merah Putih Rumah Jabatan Gubernur Sultra, pada Kamis (27/6/2024).
Selain itu, rapat ini juga diikuti para kepala daerah atau yang mewakili se Sulawesi Tenggara.
Dalam kesempatan litu, Sekda Sultra Lio memberikan apresiasi kepada Bank Sultra karena kinerja yang cukup baik tahun 2023, dimana terjadi peningkatan laba perusahaan.
“Trend laba yang dihasilkan dalam 5 tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang konsisten, mencerminkan kondisi bank yang sehat dan kinerja yang berkualitas,” ungkap Sekda Sultra.
Selain itu, Asrun liojuga meminta pemerintah daerah di 17 kabupaten/kota untuk mendukung kinerja Bank Sultra, agar bisa menjalankan fungsinya secara optimal termasuk dalam pengelolaan dana pemerintah, mendukung pembangunan infrastruktur serta mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Laba yang dihasilkan Bank Sultra selanjutnya akan dikembalikan ke daerah dalam bentuk deviden. Kemudian deviden akan dimasukkan dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Diakhir sambutannya, Sekda meminta pada Komisaris untuk terus meningkatkan pengawasan agar Bank Sultra tetap pada ketentuan yang berlaku, kemudian jajaran komisaris harus mengetahui tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) dan tidak mengambil tupoksi direksi, begitu juga sebaliknya.
Sementara itu, Komisaris Utama Bank Sultra Suhud menjelaskan, kinerja Bank Sultra tahun 2023 berhasil meraih laba sebesar Rp 403 miliar meningkat dari tahun 2022 sebesar Rp 302 miliar.
“Total aset kita per 31 Desember 2023 mencapai 13 triliun 657 miliar jadi ada kenaikan sebesar 33,14 persen dibanding 31 Desember 2022 yaitu sebesar 13 triliun 241 miliar,” jelasnya.
Komisaris juga meminta pada kepala daerah untuk meningkatkan setoran modalnya ke Bank Sultra untuk memenuhi ketentuan OJK tentang pemenuhan modal inti minimum sebesar Rp 3 triliun. Saat ini Bank Sultra masih membutuhkan modal sekira dari Rp 1,1 triliun.
**
Tinggalkan Balasan