KENDARI – Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), akan dilaksanankan di Kota Kendari, pada 10 Agustus 2022.

Kegiatan yang dilaksanakan setahun sekali tersebut sebelumnya direncanakan akan dilaksanakan di Kabupaten Muna, namun terkendala karena keterbatasan anggaran.

Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kabiro Kesra) Yusmin mengatakan, kegiatan MTQ Tingkat Provinsi Sultra ini rencananya akan dilaksanakan selama enam hari, yaitu tanggal 10-16 Agustus 2022.

“Technical meetingnya sudah dilaksanakan sejak kemarin untuk pawai, dan untuk kegiatan musabaqahnya dimulai tadi,” ujar Yusmin di Kendari, Selasa (9/8/2022).

MTQ kali ini lanjut Yusmin, menjadi hal baru, karena diikuti oleh semua umat beragama. Bukan hanya beragama Islam, melainkan agama Kristen, Hindu, dan masih banyak lagi.

“Kenapa saya sebut kali ini berbeda, karena baru kali ini penggelaran MTQ, didukung oleh umat beragama yang lain,” ucapnya.

Kegiatan MTQ tersebut rencananya akan dibuka dengan pawai etnoreligi yang akan dilepas dari Masjid Al-qautsar oleh Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas, dan finisnya di Pelataran Tugu Religi, yang diterima oleh Gubernur Sultra Ali Mazi.

“Dalam pawai ini kita bagi menjadi tiga kelompok yaitu, yang pertama untuk kafilah yang diikuti oleh 17 kabupaten kota, kelompok kedua adalah umum yang diikuti oleh kelompok umat beragama dan ke tiga diisi oleh majelis taklim, paguyuban-paguyuban, serta ormas-ormas yang telah terdaftar,” jelasnya.

Mantan Kadispora Sultra itu juga mengatakan, peserta yang hadir dalam pawai tersebut mencakup 164 nomor peserta yang minimal pesertanya khusus umum yang mengikuti adalah 33 orang.

Untuk lokasi pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Sultra, rencananya akan dilaksanakan di 4 tempat berbeda yaitu Kemenag Sultra, Hotel Azizah, Masjid Al-Kautsar, dan LPMP.

“Semua sudah clear, semua sudah siap, tinggal pelaksanaannya saja pada hari H. Hadiahnya pun meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, karena kami berfikir MTQ ini selain bernilai ibadah, tapi ini juga adalah seni,” pungkasnya.

Ditempat yang sama, Ketua Umum Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia Provinsi Sultra Efendy Patulak mengatakan, sangat mengapresiasi perhelatan MTQ yang melibatkan seluruh umat beragama yang berada di Sultra.

“Tentu ini merupakan momen istimewa bagi umat kristiani, bisa berpartisipasi dalam kegiatan MTQ, juga dari paguyuban, kami merasa berterima kasih bisa dilibatkan dalam acara ini, sehingga kami merasa menjadi bagian yang utuh, bagi masyarakat di Sultra,” serunya.

Perwakilan Kerukunan Masyarakat Bali di Sultra I Gede Panca mengatakan, suatu kebanggaan menjadi bagian dari kegiatan MTQ tingkat Provinsi Sultra.

“Kegiatan seperti ini merupakan yang pertama kali, dimana kegiatan MTQ melibatkan umat beragama lain. Ini merupakan perwujudan yang nyata dalam membina kerukunan berbangsa dan bernegara,” katanya. ***