Pemeriksaan Kesehatan bagi Penghuni PSAR Dilakukan Secara Rutin
KENDARI – Panti sosial merupakan salah satu model atau sistem pelayanan kesejahteraan sosial berbasis lembaga(instutional based) yang dikembangkan di Indonesia.
Model atau sistem lainnya yaitu pelayanan berbasis keluarga (family based) dan pelayanan berbasis masyarakat (community based).
Berbagai model atau sistem pelayanan kesejahteraan sosial tersebut diselenggarakan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Di dalam sistem panti sosial ini, pelayanan kesejahteraan sosial diberikan kepada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang berada di dalam panti sosial dalam batas waktu tertentu.
Selama batas waktu tertentu tersebut panti sosial memenuhi kebutuhan sosial dasar penerima manfaat dan memberikan bimbingan mental spiritual dan sosial.
Di Sulawesi Tenggara (Sultra), salah satu lembaga panti sosial anak dan remaja yang aktif melakukan pembinaan dan pelayanan sosial adalah Panti Sosial Asuhan Anak dan Bina Remaja (PSAR) yang berada dalam lingkup Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Panti Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sultra.
Dalam menjalankan proses pembinaan di PSAR, beragam program pemberdayaan yang panti berikan terhadap anak-anak asuh tersebut, mulai dari program pembinaan spritual atau kerohanian hingga bimbingan kemandirian.
Bahkan selain semua anak diberikan fasilitas tempat tinggal gratis dan disediakan konsumsi yang beraneka macam setiap harinya oleh pihak panti, pemeriksaan kesehatan juga rutin dilaksanakan.
Pemeriksaan kesehatan rutin membantu dalam mendeteksi masalah kesehatan secara dini. Hal ini memungkinkan untuk melakukan tindakan pencegahan atau pengobatan yang tepat waktu, mencegah perkembangan penyakit yang lebih serius.
“Ada 50 orang anak yang kami asuh di PSAR ini, mereka diberikan bimbingan sosial, bimbingan fisik dan mental, serta bimbingan kerohanian. Selain itu, pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh dokter atau perawat juga kita berikan satu kali sebulan biasanya dilakukan setiap tanggal 27,” ujar Kepala UPTD-PSAR, Hadeli belum lama ini.
Untuk menjaga kebersihan diri, para penghuni PSAR juga diberikan alat kebersihan diri seperti sabun mandi, pasta gigi, dan sabun cuci dalam setiap bulannya.
Di panti ini juga disediakan obat-obatan apabila mereka mengalami penyakit yang ringan.
“Jika ada anak asuh yang mengalami sakit yang cukup parah, tentu pengelola yang akan mengurusinya. Pihak panti langsung secepat mungkin mengambil tindakan dengan membawa ke puskesmas atau rumah sakit,” jelasnya.
Lanjutnya, anak-anak yang berada di panti juga diajarkan cara menjaga lingkungan tempat tinggal, maupun di sekitar pekarangan tempat tinggalnya, serta saling membantu jika ada salah satu teman yang tinggal satu asrama sedang sakit agar anak tidak mudah bergantung dengan orang lain.
“Setiap anak-anak kami ajarkan kemandirian dengan setiap minggu diperiksa setiap tempat tidur, kamar mandi sampai lingkungan tempat tingal sekitar serta diberikan arahkan dan motovasi tentang wajibnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan saling membantu sesama penghuni asrama untuk melapor dan menjaga jika ada salah satu temannya sakit,” timpal Hadeli.
Pembina panti pun ikut serta dalam melakukan pembersihan lingkungan panti setiap hari Jumat pagi atau sore serta pada hari libur dengan memotong rumput yang ada di sekeliling lingkungan panti.
“Dari sisnilah sudah dapat dilihat bahwa selain pihak panti mengajarkan kepada anak-anak akan kemandirian mereka juga mempraktekkan secara langsung dalam menjaga kebersihan lingkungan panti,” urainya.
Melalui pelayanan sosial yang diberikan oleh PSAR pada anak, diharapkan anak dapat menjalankan fungsi sosialnya dengan baik di dalam keluarga dan di dalam kehidupan bermasyarakat nantinya. Anak juga diharapkan dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
***
Tinggalkan Balasan