Pendistribusian Air PDAM di Kendari Terganggu Listrik Padam
KENDARI – Distribusi air bersih di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) oleh Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Anoa Kendari terganggu imbas pemadaman listrik bergilir oleh PLN yang telah terjadi dalam sebulan terakhir.
Melalui akun media sosial Instagram, Perumdam Tirta Anoa menyatakan distribusi air bersih mengalami gangguan di seluruh wilayah Kota Kendari.
“Sehubungan dengan adanya pemadaman listrik secara bergilir yang dilakukan oleh pihak PLN, maka jadwal pendistribusian air di seluruh wilayah pelayanan Perumdam Tirta Anoa Kota Kendari akan mengalami gangguan,” tulis Perumdam Tirta Anoa di akun Instagramnya, Minggu (5/11/2023).
Perumdam Tirta Anoa memohon maaf kepada pelanggan setianya atas ketidaknyamanan tersebut.
Adapun wilayah pelayanan yang terganggu adalah Sumber Air Pohara, Unit Anggoeya, Unit Baruga, dan Unit Matabondu.
“Demikian pengumuman ini kami sampaikan untuk diketahui. permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini,” tambahnya.
Seperti diketahui, sistem kelistrikan PLN di wilayah Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) terhubung mulai dari Sulawesi Selatan daratan, Sulawesi Barat, Palu, Poso (Sulawesi Tengah) dan Sulawesi Tenggara daratan tersebut sangat bergantung terhadap debit air PLTA.
Musim kering berkepanjangan yang telah dinyatakan sebagai keadaan darurat oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan ini telah berdampak terhadap keterbatasan kemampuan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang memegang 33 persen dari total pasokan listrik sistem Sulbagsel.
Segala upaya dilakukan untuk memperkuat sistem kelistrikan diantaranya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) khususnya di daerah aliran sungai lokasi PLTA dan relokasi secara bertahap pembangkit dengan total daya 80 MW.
“PLN menegaskan tidak akan berhenti dan terus berupaya secara bertahap memperkuat sistem kelistrikan. Tim khusus bidang pembangkitan dari Nusantara Power, Indonesia Power, PLN Tarakan dan PLN Batam diterjunkan untuk membantu pemulihan sistem kelistrikan Sulbagsel,” kata PLN dalam siaran persnya.
Tercatat musim kering yang berkepanjangan telah berdampak terhadap berkurangnya debit air sehingga menyebabkan kemampuan PLTA turun sekitar 75 persen dari 850 Megawatt (MW) menjadi hanya 200 MW.
**
Tinggalkan Balasan