KENDARI – Seorang pasien yang berusia 50 tahun bernama Atumi terpaksa harus pulang dalam keadaan sakit usai kecewa dengan penanganan medis yang tidak sesuai dari pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahtermas, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Atumi sendiri diketahui merupakan pasien BPJS Kesehatan asal Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe.

Hal itu disampaikan Kepala Desa (Kades) Lalomerui, Kecamatan Routa, Taksir Runggahi kepada awak media pada pada Jumat (6/10/2023).

Taksir menjelaskan pasien yang merupakan warganya itu diduga sengaja ditelantarkan oleh pihak rumah sakit.

Pasalnya, selama seminggu lamanya, pasien tak pernah mendapatkan penanganan medis yang lebih serius oleh pihak rumah sakit dengan alasan dokter yang akan memeriksa Atumi sedang tidak berada di Kota Kendari.

Atumi, pasien BPJS Kesehatan asal Kecamatan Routa hnya bisa terkulai lemas usai tak mendapatkan pelayanan di RSUD Bahteramas Kendari/Ist

“Sudah lebih dari satu minggu pasien berada di rumah sakit. Mereka janji akan memeriksa, namun sampai saat ini tidak ada pemeriksaan. Bahkan anehnya saya sendiri juga sudah konfirmasi kepada pihak rumah sakit beberapa waktu lalu mereka yang katanya akan memeriksa pasien hari Rabu (4/9/2023), tapi sampai sekarang tetapi sampai hari ini tidak ada pemeriksaan dengan alasan dokternya lagi pra jabatan,” kataTaksir.

Dia juga mengatakan sebelum dibawa ke RSUD Bahteramas, pasien sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit BLUD RSUD Konawe Utara. Tetapi karena pasilitas peralatan rumah sakit yang kurang kemudian pasien terpaksa di rujuk ke Bahteramas Kendari.

“Pasien sempat di rawat di BLUD RSUD Konawe Utara selama dua hari. Tapi karena disana kurang alatnya untuk memeriksa penyakit pasien terpaksa pasien mendapat rujukan ke RS Provinsi Sultra yaitu Bahtermas,” ujarnya.

Untuk itu, dirinya selaku Pemerintah Desa Lalomerui, sangat menyayangkan apa yang dilakukan oleh pihak rumah sakit terhadap warganya itu. Selain itu, selama berada di rumah sakit tersebut tak sedikitpun disentuh oleh dokter.

“Dia hanya mendapatkan infus tanpa diberikan apa-apa. Bahkan pihak rumah sakit hanya menanyakan bagaimana kabarnya pak sudah sehat tetapi tak ada pemeriksaan penyakit pasien yang dideritanya,” ungkapnya.

Taksir menambahkan, pasien merasa selalu diabaikan dan diduga ditelantarkan tak mendapatkan kepastian dalam penanganan medis atau pemeriksaan penyakit, korban memutuskan untuk pulang dan melakukan perawatan secara mandiri di rumah.

“Sekarang pasien berada di rumah. Karena sudah capek menunggu dengan alasan dokter sedang berada di luar,” pungkasnya.

Sementara itu, saat media ini mencoba konfirmasi pihak rumah sakit tidak membrikan respon terkait hal tersebut.

**