Potensi Budidaya Lobster Muna Barat Tingkatkan Ekonomi Masyarakat
KENDARI – Produksi perikanan di Sulawesi Tenggara (Sultra) bersumber dari perikanan laut, perikanan darat, perikanan perairan umum, tambak, kolam dan perikanan budidaya.
Daerah di Sultra untuk potensi perikanan budidaya laut salah satunya adalah di Kabupaten Muna Barat (Mubar) untuk budidaya lobster.
Dilansir dari ZonaSultra.com, setidaknya ada enam desa di Muna Barat sudah mulai membudidayakan lobster. Keenam desa tersebut yakni Maginti, Pasipadanga, Tasipi, Bangko, Tanjung Pinang, dan Katela.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Mubar, La Djono menjelaskan bahwa budi daya laut ini merupakan kewenangan pemerintah provinsi. Meski begitu, dirinya tidak tinggal diam dan terus mengusulkan kegiatan atau bantuan untuk budi daya laut di pemerintah provinsi.
“Sejauh ini, kita terus mengusulkan kegiatan budi daya laut seperti lobster, rumput laut, dan ikan. Untuk lobster sendiri, kita sudah membudidayakan di enam desa,” kata La Djono dilansir ZonaSultra.com, Senin (14/2/2022).
Potensi budidaya lobster di Mubar ini sekitar 14 ribu hektar yang terbagi mulai dari budi daya lobster, rumput laut, dan ikan.
“Alhamdulillah, budidaya lobster ini yang paling berpotensi di Mubar sejauh ini. Contohnya saja, setiap ada pameran terakhir pada HPN lalu, kita memamerkan beberapa potensi budidaya laut kita salah satunya lobster ini,” ungkapnya.
Dimomen Expo Pembangunan Muna Barat 2022, DKP Muna Barat juga unjuk hasil pencapaian budidaya lobster jenis bambu dan mutiara yang tersebar di perairan Muna Barat.
“Kami siapkan lobster, karena itu salah satu potensi yang dimiliki perairan Muna Barat yang bernilai jual tinggi,” ungkap La Djono, Minggu (15/5/2022).
“Lobster yang disiapkan DKP memiliki bobot satu kilogram per ekor. Potensi lobster kita sangat potensial untuk dikembangkan, per kilo kisaran 600 ribu hingga satu juta rupiah,” tambahnya.
Sejalan dengan itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sultra, Parinringi mengatakan, budidaya lobster di Sultra sudah lama di kembangkan, mengingat kondisi geografisnya yang mendukung untuk pengembangan lobster, rumput laut, hingga udang vaname.
“Potensi sektor perikan di Sultra terbesar berasal dari perairan laut dengan jumlah produksi pada tahun 2017 sebesar 148.747 ton, diikuti dengan produksi perikanan tambak sebesar 81.041 ton, dan perikanan budidaya sebesar 480.728 ton,” rinci Parinringi.
“Dan tentunya pencapaian ini telah meningkatkan perekonomian masyarakat Sultra,” sambungnya.
Tinggalkan Balasan