BUTON – Tradisi Pedole-dole atau imunisasi tradisional masyarakat Buton di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) merupakan suatu ritual yang dipercaya dapat menangkal segala macam bala dan penyakit.

Ritual Pedole-dole ini diperuntukan bagi anak umur di bawah lima tahun yang biasanya disertakan dengan pemberian nama pada anak. Ritual ini sudah turun temurun selama ratusan tahun.

Tradisi ini bermula ketika anak petinggi di Kesultanan Buton masa lalu, bernama Betoambari, sakit-sakitan. Di dalam meditasinya sang sultan mendapat perintah untuk menggelar Pedole-dole.

Dan benar saja, setelah menjalani ritual Pedole-dole, Betoambari sembuh dan tumbuh sehat. Sehingga, kala itu, sultan memerintahkan untuk melaksanakan Pedole-dole kepada semua anak.

Baca Juga:  7 Kapolres di Sultra Berganti, Berikut Daftar Lengkapnya

Masyarakat Buton terkenal teguh dalam menjalankan tradisi, sehingga Pedole-dole terus dilestarikan. Ritual ini terus dilaksanakan pada bulan Rajab, Syawal atau setelah Idul Fitri.

Keteguhan masyarakat Buton dengan tradisi ini dicatat Mpu Prapanca dalam kitab Nagarakretagama. Secara khusus ia menyebut, suku Wolio, suku terbesar di Buton sangat teguh pada adat istiadatnya. Ia menyebutnya Kisah Buton Banggawi abad ke-13 masehi.

Dalam ritual Pedole-dole, hal terpenting adalah telur, alas daun pisang dan minyak kelapa. Telur diyakini bahwa seorang anak mudah menemukan jodoh saat dewasa. Daun kering dan minyak bertujuan agar anak lebih kuat, terhindar dari penyakit.

Digelar Masal Sejak 2014

Baca Juga:  Bongkar Jaringan Narkotika, Polda Sultra Amankan 2 Tersangka dan 1,2 Kg Sabu

Untuk menjaga tradisi Pedole-dole ini, Pemerintah Kabupaten Buton sejak tahun 2013 telah merancang penyelenggaran Pedole-dole secara massal, dan masuk dalam rangkaian pelaksanaan Festival Budaya Tua.

Pada pelaksaannya di tahun 2014, ritual ini dapat pengakuan oleh Museum Rekor Indonesia (MURI). Dengan peserta yang ikut sebanyak 1.446 balita.

Ritual ini sejatinya boleh dilaksanakan di manapun tempatnya juga tidak dibatasi jumlah anaknya. Asal syarat umur di bawah lima tahun juga kelengkapan lain macam telur, minyak, daun pisang serta syarat lain terpenuhi.

Hanya saja, untuk menghemat biaya, kini warga Kabupaten Buton, selalu menunggu Festival Budaya Tua Buton untuk Pedole-dole anaknya.