7 Fakta Menarik Gerbang Jalan Wisata Kendari-Toronipa yang Viral di Sosmed
KENDARI – Bangunan Gerbang Jalan Wisata Kendari-Toronipa viral di media sosial lantaran bangunan megah mirip London Bridge itu tampak rusak.
Gerbang Jalan Wisata Kendari-Toronipa itu sontak menuai perhatian publik lantaran diketahui kosong dibagian tengahnya padahal bangunan itu telah menelan anggaran hingga Rp 32,8 miliar.
Berikut ini fakta-fakta terkait Gerbang Jalan Wisata Kendari-Toronipa tersebut:
1. Baru diresmikan pada Agustus 2023
Gerbang dan Jalan Wisata Kendari-Toronipa ini diresmikan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi pada Sabtu (2/8/2023) lalu.
Pembangunan Jalan Wisata Kendari-Toronipa ini dalam rangka mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Wakatobi dan salah satunya adalah kawasan wisata Pantai Toronipa, Kabupaten Konawe.
Pembangunan tahap pertama konstruksi Jalan Wisata Kendari-Toronipa dimulai pada Juli 2020 dengan nilai proyek Rp 150 miliar. Sementara, tahap kedua mencatatkan nilai proyek sebesar Rp 756 miliar.
2. Dikerjakan perusahaan konstruksi asal Banda Aceh
Melansir laman LPSE Pemprov Sultra, Gerbang Jalan Wisata Kendari-Toronipa sendiri dibangun dengan nama proyek Pembangunan Ornamen Jembatan Jalan Kendari Toronipa dengan harga terkoreksi sebesar Rp 32.809.664.108,21 dari pagu Rp 33.850.000.000 yang bersumber dari APBD 2023.
Proyek ini dimenangkan dan dikerjakan oleh perusahaan konstruksi asal Kota Banda Aceh, PT Karya Inti Bumi Konstruksi.
3. Disorot publik figur
Video viral Gerbang Jalan Wisata Kendari-Toronipa yang rusak itu mendapat reaksi keras netizen hingga publik figur seperti selebriti Uya Kuya dan penulis novel Tere Liye.
“Kalo kayak gitu bentukannya, dana Rp 320 juta juga gak pantes !,” tulis komentar dari Uya Kuya di Instagram @king_uyakuya.
“32 milyar, hanya utk buat mock up begini. Bukan main bancakannya. Dan kita bahkan belum bicara proyek2 lain dgn anggaran trilyunan. Indonesia itu juara banget soal beginian. Super kreatif,” tulis Tere Liye di akun Facebooknya.
4. Berbahan dasar GRC Board
Setelah viral di sosial media, Gerbang Jalan Wisata Kendari-Toronipa diketahui konstruksinya terdiri dari besi penyangga dan dibungkus dengan material Glass Fiber Reinforced Concrete atau Glass Reinforced Cement (GRC) Board.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Sulawesi Tenggara (Sultra), Pahri Yamsul menyebutkan pemakaian GRC Board dalam konstruksi pembangunan di Sultra sudah diberlakukan sejak tahun 2000an.
“Contohnya di Rujab Gubernur, Kantor Gubernur itu semua kolom-kolom besar tidak ada isinya,” kata Pahri kepada media, Rabu (10/9/2024).
“Jadi beton saja kemudian kita bungkus dengan bahan GRC, dia beton campuran serat kaca,” jelasnya lagi.
Penggunaan GRC ini, kata Pahri, karena ketahanannya yang mampu bertahan hingga 25 tahun, tahan api, tahan air dan mudah dalam perawatan.
5. Dirusak OTK
Kerusakan pada Gerbang Jalan Wisata Kendari-Toronipa yang viral di sosial media itu disebutkan akibat dirusak oleh orang tidak dikenal (OTK) dan bukan karena faktor alam.
“Memang ada kerusakan di bangunan gerbang tersebut yang disebabkan oleh orang tidak dikenal (OTK), dan bukan rusak alami,” kata Fahri Yamsul.
Dalam pengecekan yang dilakukan pihaknya, ditemukan batu-batu besar yang diduga sengaja dilempar ke dalam. Kemudian, ada pula beberapa bagian gerbang yang dipotong.
Diungkapkan Pahri, pihaknya juga sudah menunda pembayaran kontraktor yang membangun Gerbang Jalan Wisata Kendari-Toronipa itu akibat adanya kerusakan dan masih dalam tahap perbaikan.
“Uang kontraktor yang tertahan sebanyak kurang lebih Rp 6 miliar. Itu kita tahan sampai dilakukan perbaikan terhadap kerusakan itu,” ungkap Pahri.
6. Audit mendalam Inspektorat
Menanggapi hal tersebut, Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto memerintahkan Inspektorat Daerah Sultra untuk segera melakukan audit terhadap pembangunan Gerbang Jalan Wisata Kendari-Toronipa itu.
Jika dalam audit itu ditemukan pelanggaran hukum dalam kewenangan Inspektorat, kata Andap, maka hal tersebut akan ditangani sesuai dengan prosedur yang berlaku.
“Apabila ada pelanggaran hukum, tentu lain lagi ceritanya,” kata Andap kepada media di Kendari, Kamis (12/9/2024).
Andap juga menjelaskan bahwa pihaknya akan mengevaluasi anggaran secara objektif.
“Nanti kita lihat alokasi anggarannya. Kita harus melihat secara objektif saja. Berapa sih dukungan anggarannya. Itu muat berapa sih,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa penilaian harus dilakukan dengan dasar yang objektif, bukan hanya persepsi semata.
“Insya Allah kebenaran akan menemukan jalannya,” katanya.
7. Polda Sultra turun usut dugaan korupsinya
Subdit Tipikor Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Sultra tengah menyelidiki dugaan korupsi proyek pembangunan Gerbang Jalan Wisata Kendari-Toronipa.
Dirkrimsus Polda Sultra, Kombes Pol Bambang Wijanarko menyebutkan, pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih dalam terhadap dugaan tindak pidana korupsi atas pembangunan Gerbang Wisata Kendari-Toronipa tersebut.
Diungkapkan Bambang, pihaknya sejak kemarin telah melakukan pengumpulan data terkait Gerbang Jalan Wisata Kendari-Toronipa dan sudah menjadwalkan klarifikasi kepada pihak-pihak terkait dalam proyek itu.
“Sejak kemarin penyidik sudah mulai mengumpulkan data, dan insyaAllah mulai minggu depan akan mulai meminta klarifikasi pihak-pihak terkait,” ungkap Kombes Pol Bambang Wijanarko di Kendari, Jumat (13/9/2024).
**
Tinggalkan Balasan