HaloSultra.com – Menurut dokter kulit yang berbasis di India, Dr Sameer Apte, rambut beruban pada dasarnya adalah bagian dari proses penuaan alami.

Produksi melanin dan pigmen yang bertanggung jawab atas warna rambut menurun seiring dengan bertambahnya usia, jelas dokter kulit Dr Sameer Apte.

Setiap folikel rambut mengandung sel-sel penghasil pigmen yang disebut melanosit. Seiring bertambahnya usia, sel-sel ini secara bertahap menjadi kurang aktif dan akhirnya berhenti memproduksi melanin. Hasilnya adalah rambut yang tampak beruban atau putih.

Terlepas dari proses penuaan alami, beberapa faktor utama lainnya berkontribusi terhadap timbulnya uban seperti faktor genetika, paparan polutan lingkungan, kebiasaan merokok, kekurangan nutrisi, terutama vitamin B12 dan mineral seperti zat besi, dan stres.

Kebiasaan mencabut uban seringkali dilakukan oleh banyak orang dengan harapan untuk menyamarkan tampilan uban.

Namun, tindakan ini sebenarnya dapat memiliki dampak negatif pada rambut Anda.

Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi akibat kebiasaan ini seperti dilansir dari Health Shots, Kamis (28/12/2023).

  • Risiko infeksi
Baca Juga:  Lion Air Buka Penerbangan Kendari-Yogyakarta Tanpa Transit Mulai Juni 2025

Mencabut uban dapat membuat folikel rambut Anda terpapar bakteri, yang berpotensi menyebabkan kemerahan, bengkak, dan rasa tidak nyaman akibat folikulitis.

Ini adalah kondisi di mana folikel rambut menjadi terinfeksi atau meradang, menyebabkan kondisi kulit yang sering terlihat seperti jerawat, kata Dr Apte.

  • Rambut yang tumbuh ke dalam

Mencabut uban dapat mengubah arah pertumbuhan alami rambut, sehingga meningkatkan kemungkinan rambut tumbuh ke dalam.

Hal ini terjadi ketika rambut melengkung kembali ke dalam kulit, menyebabkan peradangan, benjolan merah, dan potensi infeksi.

  • Iritasi kulit

Iritasi yang disebabkan oleh pencabutan bulu dapat bermanifestasi sebagai kemerahan, gatal, atau sensasi terbakar.

Jika Anda memiliki kulit sensitif, Anda harus berhati-hati, karena Anda mungkin lebih rentan terhadap reaksi tersebut.

  • Kerusakan folikel

Terlalu banyak mencabut rambut berpotensi merusak folikel rambut Anda, sehingga pertumbuhan rambut menjadi lebih lambat.

Dalam beberapa kasus, hal ini dapat menyebabkan kerontokan rambut permanen.

  • Hiperpigmentasi atau jaringan parut

Jika Anda seorang pencabut rambut kronis, Anda mungkin akan mendapatkan bintik-bintik hitam di tempat yang dulunya rambut Anda berada.

Baca Juga:  ABS Group Buka Rekrutmen Posisi Staf Keuangan, Cek Syarat Lengkapnya

Trauma pada area yang sama dapat menyebabkan jaringan parut, mempengaruhi kesehatan kulit secara keseluruhan dan berpotensi menghambat pertumbuhan rambut di masa depan.

  • Distorsi batang rambut

Tindakan mencabut rambut dapat merusak batang rambut. Hal ini dapat membuat rambut yang tumbuh kembali tampak lebih kasar daripada rambut asli, kata ahli.

  • Pertumbuhan rambut tidak merata

Mencabut rambut dapat mengganggu siklus pertumbuhan alami rambut Anda, yang mengakibatkan rambut tumbuh kembali dengan kecepatan yang berbeda.

Hal ini dapat menyebabkan panjang dan tekstur yang tidak merata, yang dapat terlihat terutama pada uban yang mungkin kembali lebih kasar atau dengan warna yang berbeda.

Jika Anda memiliki kekhawatiran terhadap uban yang muncul, lebih baik berkonsultasi dengan dokter atau ahli perawatan rambut untuk mencari solusi yang lebih aman dan efektif.

Menggunakan cat rambut atau produk perawatan rambut yang aman mungkin bisa menjadi alternatif yang lebih baik daripada mencabut uban secara berlebihan.

**