BUTON TENGAH – Pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka (ASR)-Hugua melanjutkan masa kampanye terbatas di Kabupaten Buton Tengah (Buteng) dengan menyambangi Kecamatan Lakudo, Selasa (22/10/2024).

Di hadapan ribuan simpatisan dan relawan, Hugua menawarkan delapan program unggulan ketika terpilih menjadi Wakil Gubernur Sultra mendampingi ASR.

Program unggulan itu diantaranya, Satu Triliun Anggaran untuk Kepulauan (Satria Kepulauan), Seratus Juta Asuransi untuk Petani Sultra (Setara), Sport Center tiap kabupaten/kota (Sportika), Jalan Mulus Antar Wilayah (Jama’ah), Modal Usaha untuk Ibu-ibu (Mantu), Semua Mudah Dapat Kerja (Samudra), Layanan Ambulan Darat dan Laut Gratis (Laris), dan Perlengkapan Seragam dan Sekolah Gratis (Penggaris).

Hugua menyampaikan delapan program unggulannya itu merupakan representasi kebutuhan masyarakat Bumi Anoa.

Kata Hugua, seorang pemimpin harus lebih banyak menggunakan mata dan pendengaran agar bisa mengetahui kondisi masyarakat. Dengan dasar itulah ASR-Hugua hadir di semua wilayah Sultra.

“Kenapa kita berbagi wilayah kampanye dengan pak ASR dimana saya di Kepulauan dan pak ASR di daratan. Agar bisa memasuki semua wilayah di Sultra sehingga kepentingan masyarakat bisa terserap,” ujar Hugua.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Buteng, Rusli menambahkan menjelang pelaksanaan Pilkada serentak 27 November 2024, isu politik identitas khusunya kesukuan kian mengemuka.

Kelompok-kelompok tertentu dalam menaikkan elektabilitas dan popularitas seringkali menggunakan isu kesukuan untuk menyerang kelompok lainnya. Tentu hal itu dinilai sangat tidak etis.

Kata Rusli, dalam konteks Sultra, semua Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur merupakan putra/putri terbaik daerah.

Terlebih para calon-calon tersebut telah banyak berkontribusi terhadap pembangunan daerah dan masyarakat Sultra secara umum.

“Politisasi suku saat ini sedang marak. Bisa saja isu suku ditonjolkan namun bukan dalam konteks negatif. Tapi kalau bicara konteks Sultra, maka kita semua adalah putra daerah,” ujar Rusli dalam orasi politiknya.

Menurut Rusli, Sultra lahir dari berbagai suku. Sehingga tidak bisa diklaim orang per orang atau kesukuan.

“Sultra lahir di dalamnya ada beragam suku. Ada suku Tolaki, suku Buton, suku Muna, suku Moronene, suku Jawa, suku Bugis, suku Bali dan lain sebagainya,” tegas Rusli.

Lanjutnya, Paslon ASR-Hugua yang seringkali dikaitkan dengan politisasi isu suku. Telah memberikan kontribusi terhadap ribuan bahkan ratusan ribu masyarakat Sultra melalui program bantuan sosial. Baik itu bidang pendidikan, keagamaan dan lain sebagainya.

“Pak ASR ini, semenjak masih aktif di Militer sudah berkontribusi terhadap putra-putri Sultra. Terlebih saat pak ASR purnabakti di militer, begitu banyak bantuan sosial, pendidikan, kesehatan, keagamaan untuk puluhan ribu masyarakat Sultra dengan menggunakan anggaran pribadi. Orang tua pak ASR juga merupakan birokrasi di Sultra dan sempat menempati sejumlah jabatan strategis dalam rangka melayani masyarakat Sultra,” ujar Rusli.

Begitu pula calon Wakil Gubernur, Hugua yang mendampingi ASR. Rusli, mengatakan jika sosok Hugua bukan hanya dikenal di Sultra. Namun regional bahkan dunia mengenalnya, karena keberhasilannya saat menjabat Bupati Wakatobi dua periode hingga menjadi anggota DPR-RI.

“ASR-Hugua ini memiliki rekam jejak yang jelas dan bersih. Tapi ada juga pemimpin yang setelah selesai menjabat bahkan saat masih menjabat sudah berurusan dengan hukum alias korupsi. ASR-Hugua adalah Paslon pilihan pak Prabowo Subianto untuk diusung melalui Partai Gerindra karena memiliki rekam jejak yang jelas untuk membangun Sultra lebih baik,” terang Rusli.

Dirinya berharap kemenangan Prabowo Subianto saat menjadi Calon Presiden RI bulan Februari 2024 lalu bisa tertular ke Paslon ASR-Hugua.

“Kita berharap kemenangan pak Prabowo Subianto -Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 yang mencapai 70 persen lebih di Buteng. Bisa diikuti Paslon ASR-Hugua,” harap Rusli.

**