KENDARI – DPP PDI Perjuangan melakukan pemecatan kepada Hugua dari keanggotaan partai besutan Megawati Soekarnoputri itu.

Hal tersebut sebagaimana termaktub dalam Surat Keputusan DPP PDI Perjuangan Nomor 1599/KPTS/DPP/IX/2024 tertanggal 13 September 2024 yang salinannya diperoleh HaloSultra.com.

“Memberikan sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Hugua dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” bunyi poin pertama keputusan yang ditandatangani Megawati Soekarnoputri dan Hasto Kristanto.

“Melarang Saudara tersebut pada diktum 1 (satu) di atas melakukan kegiatan dan menduduki jabatan apapun yang mengatasnamakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” poin kedua putusan tersebut.

Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sulawesi Tenggara (Sultra), Agus Sana’a membenarkan keputusan pemecatan Hugua dari keanggotaan partai.

“Benar,” kata Agus singkat saat dihubungi awak media ini, Sabtu (14/9/2024).

Pemecatan Hugua, terang Agus, lantaran dianggap melawan dan membangkang keputusan partai, dengan menjadi Calon Wakil Gubernur Sultra yang bukan usungan PDI Perjuangan.

Sementara DPP PDI Perjuangan telah mengusung Calon Gubernur Sultra, yang notabene merupakan kader partai.

Sehingga, keputusan Hugua maju pada kontestasi Pilgub Sultra 2024, dinilai sudah tidak sejalan dengan kebijakan partai, dan AD/ART PDI Perjuangan.

“Karena (Hugua) maju calon wakil gubernur dari partai lain. Sementara DPP PDI Perjuangan sudah punya calon sendiri, dan dia juga calon di partai lain pasti dipecat,” terang Agus.

Menurut dia, sekalipun misalnya Hugua sudah meminta persetujuan dari DPP PDI Perjuangan ihwal majunya lewat partai lain, tetap partai akan memberikan sanski pemecatan.

Pasalnya, ketika Hugua masih tercatat sebagai kader PDI Perjuangan, tentu akan berpengaruh terhadap arus dukungan di Pilgub Sultra.

Sementara, instruksi DPP PDI Perjuangan kepada seluruh kader partai, jelas tegak lurus mendukung calon yang diusung partai.

“Misalkan dia tidak dipecat, dan dibiarkan suara PDI Perjuangan bisa terbelah dua. Makanya harus dipecat, karena instruksi DPP PDI Perjuangan jelas, dan semua kader harus mematuhi itu,” jelas Agus Sana’a.

Perihal efek domino pemecatan Hugua dari keanggotaan PDI Perjuangan, Agus Sana’a merasa tidak akan berpengaruh pada loyalitas kader terhadap partai.

Pasalnya tambah dia, PDI Perjuangan merupakan partai yang menganut paham ideologis, tentu, kader sudah memahami aturan main partai.

Kendati pun, disatu waktu misalnya, ada kader ataupun anggota DPRD yang terbukti mendukung selain usungan partai, pasti ancamannya pemecatan.

“Kader sudah tahu, bahwa konsekuensi melawan keputusan partai sudah seperti itu, jadi tidak berpengaruh ke bawah,” tukasnya.

**