JAKARTA – Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) telah mendeklarasikan mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Dengan begitu Menteri Pertahanan tersebut mengantongi dukungan dari 3 partai Parlemen yakni PKB PAN dan Partai Golkar.

Pengamat politik dari Citra Institute Efriza menilai dukung Golkar dan PAN itu dikarenakan elektabilitas Prabowo yang hampir di semua survei berada di posisi pucuk.

Kemudian Prabowo sebagai sosok yang lebih terlihat akan melanjutkan kepemimpinan Jokowi.  Hal ini karena Prabowo memang merupakan bagian dari pemerintah dan saat berpidato di acara rakernas APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) di Makassar Juli 2023 terlihat Prabowo bisa menjelaskan apa yang menjadi kebijakan dari Jokowi.

“Artinya keseriusan melanjutkan itu benar adanya bisa dilakukan oleh Prabowo,” kata Efriza kepada HaloSultra.Com melalui sambungan Telepon, Minggu (13/8/2023).

Tak Mendukung Ganjar

Dosen ilmu politik beberapa kampus di Indonesia ini melihat bahwa dukungan Golkar dan PAN bukan ditujukan ke capres PDIP karena sedikit lagi menurutnya Ganjar akan menjadi “pengangguran politik” layaknya Anies Baswedan setelah tak jadi Gubernur DKI Jakarta.

Itu kuat terlihat lanjut Efriza, setelah Ganjar dideklarasikan sebagai capres dari PDIP, elektabilitasnya justru merosot.

Alasan lain, Golkar sakit hati karena wacana koalisi besar digagalkan oleh PDIP dan 2 nama dari Golkar yang masuk bursa cawapres Ganjar yakni Airlangga dan Ridwan Kamil dicoret oleh PDIP.

“Artinya secara tidak langsung Golkar memang telah dicoret oleh PDIP,” ucap Efriza.

Lanjut, sementara PAN yang tidak memberikan dukungan ke Ganjar karena melihat PDIP lebih menunjukkan lebih antusias ingin membangun basis dari PPP atau dari unsur Nahdliyin ketimbang dengan PAN yang merupakan representasi Muhammadiyah. PAN juga kecewa karena keinginan bergabung dengan PDIP, direspons negatif dengan dianggap hanya untuk mendongkrak elektoral PAN dan jalan pintas karena tidak melakukan kaderisasi di internal partainya.

Berikutnya Erick Thohir yang didorong oleh PAN sebagai cawapres dari capres PDIP lebih kecil kemungkinannya akan berpasangan dengan Ganjar.

Karena nama Sandiaga lebih dominan digembar-gemborkan sebagai cawapres Ganjar.

Dukungan Partai Lain untuk Prabowo Masih Akan Ada

Setelah Golkar dan PAN, Efriza memprediksi masih akan ada lagi partai yang akan menyatakan dukungannya ke Prabowo. Partai itu adalah PSI dan Gelora, partai yang dikomandoi Anis Matta.

“Yang jelas nanti PSI kemungkinan besar akan ikut juga berlabuh ke Prabowo.”

“Yang kedua Partai Gelora, Gelora indikasinya kuat ke Prabowo, karena enggak mungkin masuk ke barisan PKS. Dan apa indikasi mereka? Dengan kalimat – kalimat mereka seperti kepemimpinan dengan karakter yang kuat. Kepemimpinan karakter kuat itu dikonotasikan dengan Prabowo,” jelas Efriza.

**/mus