KENDARI – DPW Partai NasDem Sulawesi Tenggara (Sultra) merespon pernyataan mantan kadernya yakni Abdul Rasak soal alasannya meninggalkan Partai NasDem dan bergabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Sebelumnya Rasak mengungkapkan alasN bergabung ke PPP karena partai berlambang kabah itu mulai dari tingkat DPP, DPW hingga DPC memberikannya jaminan perihal keinginannya maju di Pilwali Kota Kendari.

Awalnya Abdul Rasak menyampaikan penerimaan masyarakat akan dirinya untuk Pilwali 2024 sangat baik, terbukti dari hasil survei yang banyak menempatkannya di posisi puncak.

Namun pada akhirnya yang menentukan dia maju berkompetisi di Pilwali atau adalah partai sebagai pintu dengan syarat minimal kursi di DPRD.

“Nah PPP mulai dari tingkat DPP, DPW hingga DPC memberikan jaminan. Olehnya itu, agar kiranya perjuangan-perjuangan politik saya ke depan khususnya Pilwali Kota Kendari bisa kita lalui dengan berbagai syarat sesuai ketentuan yang ada, maka saya harus mengambil sikap politik agar kiranya kita bisa menciptakan kursi-kursi yang bisa mendorong kita di pemilihan Wali Kota Kendari ke depan,” ungkap Rasak beberapa waktu lalu.

Diketahui sebelumnya Abdul Rasak bukan menjadi satu-satunya kader Partai NasDem yang bakal maju di Pilwali dan ‘mengincar’ NasDem untuk menjadi kendaraan politiknya.

Sekretaris DPW NasDem Sultra, Abdul Azis mengungkapkan partainya tidak bisa memberikan jaminan terhadap seorang kader di Pilkada.

Dikatakan Azis, pengunduran diri Abdul Razak dari Partai NasDem yang membawanya duduk sebagai anggota DPRD Kota Kendari adalah keputusan politik secara pribadi, sebagaimana surat pengunduran diri yang disampaikannya.

“Kalau masalah pilkada di NasDem itu kita tidak boleh menjamin orang untuk memberikan rekomendasi,” ungkap Azis, Jumat (16/6/2023).

“Yang pasti NasDem itu berdasarkan hasil survei,” kata Azis lagi.

**/mus