KENDARI – Belakangan ini kondisi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar di sejumlah SPBU di wilayah Kota Kendari mengalami kelangkaan.

Parahnya lagi sopir truk yang dominan menggunakan solar bersubsidi juga tak kebagian. Akibat tak kebagian mereka harus membeli solar yang dijual secara eceran oleh pengecer di pinggir jalan.

Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara, Sudirman, meminta kepada pihak penegak hukum utuk dapat menindak tegas para penimbun BBM.

“Meminta penegak hukum tegas kepada para penimbun BBM, hari ini kelangkaan BBM khususnya solar mengakibat banyak sopir truk mengeluh karena sudah sulit mendapat solar di SPBU,” pinta Sudirman, Kamis (2/6/2022).

Anehnya, kelangkaan BBM jenis solar menyebabkan para supir harus membeli solar jerigen yang harga 2 kali lipat dari harga subsidi.

“Padahal solar jerigen yang mereka beli itu adalah solar subsidi, sebenarnya kalau tidak ada penimbunan ini, tidak akan ada antrian panjang. Karena pasti terpenuhi kebutuhan solar bagi kendaraan truk ekspedisi,” jelasnya.

“Ketika di SPBU kosong, tetapi penjual jerigen solar seperti tidak ada habisnya, bahkan barangnya selalu ready,” tambahnya.

Selain itu, dia menduga, terjadinya kelangkaan BBM jenis solar subsidi ini lebih banyak dilarikan ke industri pertambangan. Bahkan mereka juga banyak jual keperusahaan untuk penggunaan alat berat, baik itu untuk tambang maupun alat berat yang digunakan untuk proyek.

“Ini sangat merugikan masyarakat dan bagian dari pencurian terang-terangan,” bebernya Politisi PKS.

Ia juga berharap, kepada aparat kepolisian untuk turut mengawasi SPBU di Kota Kendari. Karena sangat merugikan masyarakat dan bagian dari pencurian terang-terangan.

“Saya berharap pihak kepolisian disini tegas dan tidak ada alasan untuk tidak menemukan praktek-praktek kejahatan seperti ini, kecuali memang kalau penegak hukum melakukan pembiaran,” harapnya.