KENDARIPenyidikan kasus hilangnya ribuan ampul obat bius Fentanyl golongan narkotika di RSUD Bahteramas dan RSUD Kota Kendari terus bergulir.

Polresta Kendari mulai menemukan benang merah dari dua lokasi kejadian, namun hingga kini, identitas pelaku masih menjadi teka-teki.

Kasatreskrim Polresta Kendari, AKP Nirwan Fakaubun mengungkapkan pihaknya telah mengumpulkan sejumlah barang bukti penting dari dua rumah sakit tersebut.

Bukti-bukti tersebut termasuk rekaman CCTV dan atribut yang diduga milik pelaku.

“Kita sudah kumpulkan semua bukti-bukti. Ada CCTV, topi, dan bukti lainnya. Banyak yang sudah kita amankan,” ujar Nirwan, Senin (5/5/2025).

Dari hasil analisis awal, pelaku yang beraksi di dua rumah sakit itu menunjukkan kemiripan.

Meski demikian, belum ada satu pun saksi atau pihak yang mengenali wajah pelaku yang terekam kamera.

“Pelaku pencurian di dua TKP ada kemiripan. Kita sudah sebar informasi, tapi muka pelaku belum ada yang kenal,” lanjutnya.

Fentanyl yang dicuri dari kedua rumah sakit jumlahnya sangat besar total 2.760 ampul, dengan nilai kerugian negara mencapai Rp89,3 juta.

Obat ini dikenal sangat kuat dan berbahaya jika disalahgunakan, sehingga kasus ini bukan hanya soal kehilangan aset, melainkan ancaman serius bagi keamanan publik.

Meski tekanan publik meningkat, polisi menegaskan penyelidikan sedang berlangsung secara intensif.

“Yang jelas masih dalam penyelidikan. Kami maksimalkan semuanya. Nanti kami update lagi kalau sudah ada perkembangan,” kata Nirwan.

Hingga kini, total 13 saksi telah diperiksa, termasuk petugas keamanan dan staf rumah sakit.

**