KENDARI – Sebanyak 854 personel kepolisian yang diturunkan untuk mengamankan aksi demo mahasiswa menolak kenaikan harga BBM di Kota Kendari, Selasa (6/9/2022).

“Hari ini kita menggelar apel pagi, pengecekan kesiapan pengamanan aksi unjuk rasa di gedung DPRD dan sekitarnya. Kami turunkan sebanyak 854 personel yang terdiri dari 331 personil dari Polresta dan 523 personil dari Polda,” ujar Kepala Kepolisian Resor Kota (Polresta) Kendari Kombes Pol M Eka Fathurrahman kepada HaloSultra.com, Selasa (6/9/2022).

Lebih lanjut, kepada seluruh personel yang ikut dalam tugas pengamanan harus tetap humanis dan tidak terprovokasi oleh masa aksi pendemo.

“Kita bertugas untuk mengamankan, jadi usahakan kita  tetap humanis dan jangan mudah terprovokasi terhadap masa aksi nantinya,” jelasnya.

Untuk itu, dirinya menegaskan kepada aparat kepolisian yang mengamankan harus mematuhi Peraturan Kepolisian Nomor 16 Tahun 2006 tentang Pengendalian Massa.

“Kalau bisa nantinya mau situasi baik dan tidaknya kita tetap harus mengedepankan Peraturan Kepolisian Nomor 16 Tahun 2016, untuk mengendalikan masa,” tegasnya.

Mengenai mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa, Eka mengimbau kepada massa aksi yang menyampaikan pendapat di muka umum agar tertib mengikuti aturan dan tidak anarkis.

“Saya juga imbau kepada masyarakat dan mahasiswa untuk selalu mengedepankan aturan dan tidak anarkis dalam melakukan aksi unjuk rasa,” pungkasnya. ***