KENDARI – Puluhan anak siswa Sekolah Dasar (SD) di desa Puusuli, Kecamatan Andowia , kabupaten Konawe Utara (Konut) menutup akses jalan yang dilalui truk pengangkut dari aktivitas tambang.

Penutupan akses jalan yang dilalui truk pengangkut dari tambang itu karena ditengarai kerusakan jalan perkampungan akibat aktivitas tersebut.

Dalam penutupan jalan itu, anak siswa Sekolah Dasar itu masih berbaju seragam, menutup jalan menggunakan bangku sekolah memblokade jalan yang biasanya dilalui truk tambang.

Salah satu masyarakat setempat yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan, aksi yang dilakukan anak SD itu, karena merasa terganggu dari aktivitas pertambangan saat proses belajar.

“Ia mereka merasa terganggu dan debu karena aktivitas pertambangan dan kebetulan tepat di depan jalan tempat sekolah mereka,” jelasnya saat dikonfirmasi kepada media ini, pada Rabu (1/5/2022).

Saat ditanya perusahaan apa yang sedang berkativitas melakukan penbangan, ia tidak mengetahui perusahaan apa yang sedang beraktivitas di desa tersebut.

Selain jalan, kata dia, warga juga keluhakan air bersih karena diduga akibat pertambangan itu.

“Akibat pertambangan ini mata air kami di rusak hingga berlumpur, yang diduga akibat pertambangan itu,” bebernya

Ia juga menambahkan, pihak perusahaan yang melakukan pertambangan tidak adanya respon untuk melakukan perbaikan atas dampak yang mereka lakukan seperti rusaknya jalanan umum.

Ia berharap, kepada pemerintah segera melakukan tindakan kepada perusahaan yang menambang.