JAKARTA – Harga beras terpantau masih mahal. Untuk itu, Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Komarudin mendong pemerintah agat terus mengupayakan stabilisasi harga beras.

“Kami turut prihatin dan merasakan betul kegelisahan masyarakat karena harga beras yang masih mahal. Apalagi, saat ini kita sedang Ramadhan, dan sebentar lagi akan memasuki Hari Raya Idul Fitri. Untuk itu, kami ingin mendorong pemerintah supaya terus melakukan upaya-upaya untuk menjaga stabilitas harga beras,” ungkap Puteri melalui rilisnya, dilansir dari laman resmi DPR RI, pada Rabu (20/3/2024).

Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Selasa (19/03), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg. Sementara, harga beras kategori medium berada pada Rp14.230,- per Kg.

Sebelumnya, pemerintah melalui Bulog memang sudah membanjiri sejumlah pasar induk dengan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Termasuk menggelontorkan beras SPHP di Pasar Johar Karawang yang mencapai 200-300 ton per hari guna meredam dan menurunkan harga beras di pasaran.

“Saya kira program SPHP ini juga perlu diawasi supaya pasokannya terdistribusi dengan baik dan tepat sasaran kepada konsumen. Ini karena Ombudsman RI menyebut jika pasokan beras SPHP Bulog berlebihan maka ada dugaan dikemas kembali menjadi beras komersil, mengingat kualitasnya yang tidak jauh berbeda. Kemudian dijual dengan harga yang lebih mahal. Karenanya, kami harap hal ini bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah,” kata Puteri.

Dia juga menekankan bahwa penyaluran bantuan pangan harus tepat sasaran untuk menjamin kebutuhan konsumsi masyarakat, khususnya bagi kelompok yang kurang mampu.

“Bantuan ini tidak hanya penting untuk menjaga konsumsi masyarakat. Tetapi, juga dapat menjadi upaya untuk pengendalian inflasi, terutama inflasi pangan. Karenanya, kami mendorong agar pemerintah bisa terus melakukan perbaikan data penerima bantuan sosial tersebut,” tutupnya.

**