KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada November 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sebesar 2,94 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 109,37.

Plt. Kepala BPS Sultra, Andi Kurniawan menerangkan, inflasi tertinggi terjadi di Kota Baubau sebesar 3,95 persen dengan IHK 110,54. Inflasi terendah tercatat di Kabupaten Konawe sebesar 2,01 persen dengan IHK sebesar 108,77.

Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,33 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,06 persen.

Kemudian pada kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,03 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,20 persen; kelompok transportasi sebesar 1,85 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,13 persen; kelompok pendidikan sebesar 5,07 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,37 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 8,83 persen.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi y on-y, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,74 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,06 persen.

Selain itu, Sultra juga mengalami deflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,02 persen dan mengalami inflasi year to date (y-to-d) pada bulan November 2025 sebesar 2,64 persen.

Dalam kesempatan itu, pihak BPS turut mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Tenggara bulan November 2025 naik 0,16 persen dari 101,82 menjadi 101,99.

“Penurunan NTP ini disebabkan karena indeks harga yang diterima petani (It) turun sedalam 0,29 persen lebih rendah dari indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang turun sedalam 0,45 persen,” jelas Andi dalam siaran persnya, Senin (1/12/2025).

Selain itu, pada November 2025 BPS mencatat terjadinya penurunan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Sulawesi Tenggara sedalam 0,49 persen yang salah satu penyebabnya oleh penurunan nilai indeks pada kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau.

Baca Juga:  Update Harga BBM Pertamina per September 2025 di Sulawesi Tenggara

Dibagian lain, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang meningkat,TPK hotel bintang di Sulawesi Tenggara pada Oktober 2025 tercatat sebesar 46,34 persen atau mengalami peningkatan 12,90 poin dibandingkan dengan bulan sebelumnya (September 2025) yang tercatat sebesar 33,44 persen.

Tingkat Pemakaian Tempat Tidur (TPTT) hotel bintang di Sulawesi Tenggara pada Oktober 2025 tercatat sebesar 45,47 persen atau mengalami peningkatan 12,93 poin dibandingkan dengan TPTT bulan sebelumnya (September 2025 yang tercatat sebesar 32,54 persen.

“Indikator lain yang dicatat adalah yakni rata-rata lama menginap tamu hotel bintang di Sulawesi Tenggara pada Oktober 2025 tercatat selama 1,18 malam atau tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan bulan sebelumnya (September 2025) yang juga tercatat selama 1,18 malam,” ujarnya.

Selain itu, persentase perbandingan antara tamu asing dan tamu dalam negeri (domestik) pada Oktober 2025 tercatat 99,10 persen adalah tamu domestik dan sisanya 0,90 persen adalah tamu asing atau mengalami pergeseran 0,64 poin.

Indikator lain seperti, jumlah penumpang di sejumlah moda transportasi meningkat, BPS mencatat pada bulan oktober 2025, jumlah penumpang angkutan udara domestik yang berangkat dari Sulawesi Tenggara tercatat sebanyak 61.455 orang, naik sebesar 8,81 persen dibandingkan September 2025 yang mencapai 56.478 orang.

“Jumlah penumpang yang datang juga mengalami kenaikan sebesar 13,11 persen, dari 55.461 orang pada September menjadi 62.732 orang pada Oktober 2025,” paparnya.

Jumlah penumpang angkutan laut domestik yang berangkat pada Oktober 2025 tercatat 95.884 orang, naik sebesar 1,17 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 94.774 orang. Penumpang yang datang juga mengalami kenaikan, yaitu sebesar 1,95 persen, dari 92.914 orang pada September menjadi 94.724 orang pada Oktober 2025.

Baca Juga:  Penduduk Sulawesi Tenggara Capai 2,83 Juta Jiwa, 13 Persen Ada di Kota Kendari

Untuk nilai ekspor dan impor di Sultra juga terjadi peningkatan, Nilai ekspor Sulawesi Tenggara Oktober 2025 mencapai US$340,37 juta atau naik 11,98 persen dibanding ekspor Oktober 2024 yang tercatat US$303,94 juta.

Sejalan dengan itu, volume ekspor Oktober 2025 tercatat 238,45 ribu ton atau naik 12,14 persen dibanding volume ekspor Oktober 2024 yang tercatat 212,64 ribu ton.

Peningkatan Ekspor Sulawesi Tenggara Oktober 2025 terjadi pada komoditas besi dan baja senilai US$31,02 juta (naik 10,25 persen) dimana pada bulan Oktober 2024 sebesar US$302,55 juta naik menjadi US$333,57 juta di bulan Oktober 2025.

Menurut Sektor, Ekspor Sulawesi Tenggara Januari–Oktober 2025 didominasi oleh sektor industri pengolahan sebesar US$3.116,63 juta (99,65 persen) yang tercatat turun 1,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar US$3.159,51 juta.

Ekspor Sulawesi Tenggara Januari–Oktober 2025 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$2.919,24 juta (93,34 persen terhadap total ekspor 2025). Dari sisi impor, nilai impor Sulawesi Tenggara Oktober 2025 mencapai US$159,05 juta, naik 37,84 persen dibandingkan Oktober 2024.

Sementara itu, volume impor Sulawesi Tenggara Oktober 2025 senilai 490,20 ribu ton, naik 63,73 persen dibandingkan Oktober 2024. Peningkatan nilai impor golongan barang terbesar Oktober 2025 dibandingkan Oktober 2024 adalah bahan bakar mineral sebesar US$25,83 juta (naik 31,54 persen).

Ada tiga negara pemasok barang impor terbesar selama Januari–Oktober 2025 adalah Tiongkok senilai US$451,28 juta, Singapura senilai US$295,63 juta, dan Malaysia US$211,12 juta.

Menurut golongan penggunaan barang, impor Januari–Oktober 2025 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya mengalami peningkatan yakni nilai bahan baku/penolong sebesar US$26,32 juta atau naik 25,31 persen dan barang modal naik sebesar 162,10 persen atau naik senilai US$17,72 juta. Di sisi lain, barang konsumsi turun sebesar 77,65 persen atau turun senilai US$0,37 juta.

 

***