KENDARI – Harga cabai rawit di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) meroket mencapai Rp 90.000 per kilogram.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Kendari, Abdul Rauf menyebutkan kenaikan harga cabai rawit itu dipengaruhi kondisi cuaca buruk dan tingginya permintaan.

Padahal sebelumnya harga komoditas cabai rawit ini hanya berkisar Rp 40.000 hingga Rp 50.000 per kilogram.

Baca Juga:  Penerimaan Devisa Sektor Perikanan di Sultra Tembus Rp 25,45 Triliun

“Salah satu contoh di Pasar Baruga Kota Kendari cabai rawit itu memang naik menjadi Rp90 ribu per kilogram dari harga Rp40 ribu-Rp50 ribu per kilogram,” kata Abdul Rauf dikutip AntaraSultra, Senin (7/7/2025).

Abdul Rauf memprediksi, apabila cuacanya kembali membaik, maka harganya akan menjadi normal.

Cuaca buruk seperti misalnya hujan dapat mempengaruhi tanaman cabai, karena adanya penyakit hama yang dapat merusak cabai dan gagal panen, sehingga mengurangi produksi cabai tersebut.

Baca Juga:  Tumbuh 4,4 Persen, CIMB Niaga Umumkan Capaian Laba 2024 Sebesar Rp8,7 Triliun

“Jadi, selama hujan ini memang mempengaruhi naiknya harga cabai, terlalu tinggi kadar air juga mempengaruhi cabai, karena pasti banyak hamanya,” ujarnya.

“Kalau stoknya banyak yang masuk, harga cabai merahnya normal yaitu Rp40 ribu hingga Rp50 ribu per kilogram,” imbuhnya.

**