KENDARI – BPS Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat jumlah pengangguran di provinsi ini mencapai 49,16 ribu orang per Agustus 2025.

Plt Kepala BPS Sultra, Andi Kurniawan mengatakan, jumlah tersebut meningkat sebanyak 3,59 ribu orang dibandingkan Agustus 2024, yang tercatat sebanyak 45,57 ribu orang.

Meningkatnya jumlah pengangguran tersebut disebabkan oleh bertambahnya angkatan kerja sebanyak 6,74 ribu orang dalam setahun terakhir, dan tidak semuanya terserap oleh pasar kerja.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sultra pada periode yang sama tercatat sebesar 3,31 persen, naik dari Agustus 2024 yang hanya 3,09 persen.

Baca Juga:  Update Harga BBM Pertamina per September 2025 di Sulawesi Tenggara

“TPT menggambarkan proporsi penduduk yang tidak memiliki pekerjaan namun aktif mencari pekerjaan,” kata Andi Kurniawan dalam keterangannya, Sabtu (8/11/2025).

Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, TPT perempuan tercatat sebesar 3,98 persen, lebih tinggi dibandingkan laki-laki yang mencapai 2,85 persen.

Sementara itu, pengangguran di wilayah perkotaan juga lebih tinggi dibandingkan di pedesaan.

Dari sisi pendidikan, lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi penyumbang tertinggi pengangguran terbuka, yakni sebesar 5,54 persen. 

Baca Juga:  Prakiraan Cuaca Sultra 27 Oktober 2025, Kendari Diprediksi Diguyur Hujan Siang hingga Sore

“Sedangkan penduduk berpendidikan SD ke bawah menjadi penyumbang terendah dengan angka 1,59 persen,” jelasnya.

Adapun 13 sektor utama penyerap tenaga kerja di Sultra antara lain pertanian, perdagangan, administrasi pemerintahan, industri pengolahan, pendidikan, konstruksi, akomodasi dan makan minum.

Kemudian, pengangkutan dan pergudangan, informasi dan komunikasi, keuangan, real estat, aktivitas profesional, jasa kesehatan dan kegiatan sosial, pertambangan dan penggalian, serta sektor listrik, pengolahan air, sampah, dan daur ulang.

 

**