KENDARI – Generasi muda khusunya pada generasi yang lahir pada 1997-2012 (Gen-Z) tentu sudah tidak asing lagi dengan smartphone.

Kapanpun dan dimanapun, masyarakat tidak akan bisa mengabaikan hal ini, terutama generasi muda. Dengan banyaknya fitur yang lengkap dan sederhana, smartphone sangat membantu kita dalam aktivitas sehari-hari seperti mengerjakan pekerjaan rumah, ngobrol dengan teman, bermain game, hingga menjelajahi jejaring sosial.

Jika ditanya kapan waktu paling tepat dan nyaman untuk bermain game di smartphone, sebagian besar pasti menjawab di malam hari. Namun tahukah Anda kalau terlalu sering menggunakan smartphone di malam hari bisa menimbulkan dampak negatif yang cukup signifikan.

Oleh karena itu, Tim Program Kemitraan Masyarakat Internal (PKMI) dari Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo (UHO) tahun 2023 melaksanakan pengabdian masyarakat yang dipimpin oleh dr. Edy Husnul Mujahid Sp.KJ sebagai ketua tim beserta Sufiah Asri Mulyawati, S.Si, M.Kes, dr. Nina Indriyani Nasruddin, M.Kes., M.Gizi, drg. Sulastrianah M, Kes., Sp.Perio(K) dan dr. Arimaswati, M.Sc sebagai anggota.

Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan berupa screaning, edukasi, serta sesi psikoterapi ke siswa dibeberapa sekolah yang ada di Kota Kendari salah satunya di SMP Negeri 9 Kendari.

Baca Juga:  Exit Meeting Pemeriksaan Interim LKPD, Wali Kota Kendari Apresiasi BPK Sultra

Berdasarkan penelitian sebelumnya, terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan smartphone di malam hari, gangguan tidur, dan gejala depresi pada remaja.

Studi tersebut menemukan bahwa sebagian besar responden menggunakan ponsel pintar secara berlebihan di malam hari. Penggunaan ponsel pintar sebagian besar dilaporkan oleh perempuan dan sebagian besar dari mereka menggunakan aplikasi chatting dan jejaring sosial di ponsel pintar mereka pada malam hari sebelum tidur.

Tim PKMI dari Fakultas KedokteranUHO tahun 2023 melaksanakan pengabdian masyarakat dengan melakukan screaning, edukasi, serta sesi psikoterapi ke siswa SMP Negeri 9 Kendari/Ist

Menurut ketua tim Edy Husnul Mujahid, penggunaan smartphone berlebihan dimalam hari dapat mengurangi rasa kantuk dimana paparan cahaya layar smartphone yang dapat mengurangi rasa kantuk menyebabkan kualitas dan kuantitas tidur terganggu sehingga efek jangka panjang dari usia remaja ini menyebabkan bisa sampai terjadinya penurunan aktifitas belajar mengajar disekolah sehingga prestasi belajar siswa bisa menurun. Bisa juga terjadi adanya adiksi ke smartphone jika disertai dengan penggunaan aplikasi tertentu seperti game online.

“Beberapa dari kita mungkin bertanya-tanya mengapa remaja lebih banyak menghabiskan waktu bermain game di ponsel pintarnya. Hal ini telah dijelaskan pada penelitian lain bahwa remaja cenderung menggunakan smartphone secara berlebihan dibandingkan orang dewasa karena pada kenyataannya remaja tidak mampu mengendalikan rasa antusiasnya terhadap sesuatu yang menarik, khususnya smartphone,” ujar Edy Husnul.

Baca Juga:  Jurnalis Dilarang Liput Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI di Kendari, Ada Apa?

Selain itu, sebagian besar remaja menggunakan ponsel pintar sebagai cara berinteraksi dengan teman dan sebagai metode kesadaran diri. Menariknya, perempuan lebih bergantung pada ponsel pintar dibandingkan laki-laki karena mereka cenderung memperbarui informasi, mengekspresikan diri dan emosi, serta lebih sering memamerkan aset dibandingkan laki-laki.

“Penggunaan yang mudah dan nyaman akan memberikan dampak positif jika digunakan secara bijak oleh para remaja, misalnya dengan memberikan update tugas sekolah dan memperluas jaringan pertemanan yang baik,” imbuhnya.

Di sisi lain, penggunaan smartphone secara berlebihan menimbulkan berbagai dampak negatif pada remaja seperti kecemasan, depresi, kurangnya interaksi sosial, dan kecanduan.

“Dengan menyadari dampak signifikan penggunaan smartphone pada malam hari melalui layanan ini, kami berharap para pelajar dapat mengetahui dampak negatif jangka panjang dari penggunaan smartphone secara berlebihan dan dapat membatasi penggunaan smartphone khususnya pada malam hari. misalnya membatasi penggunaan smartphone paling lambat jam 9 malam agar penggunaan smartphone dapat disesuaikan dengan prioritas kebutuhan masing-masing remaja sehingga menjadikan hidupnya lebih produktif,” pungkasnya.

**