KENDARIPemerintah Kota (Pemkot) Kendari dalam hal ini Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dikmudora), melaunching Sekolah Satu Rekening Satu Pelajar, Ciptakan Lingkungan Tanpa Sampah atau Kejar Tuntas di SMPN 2 Kendari, Selasa (03/01/2022).

Kejar Tuntas bertujuan agar siswa-siswi mampu mengolah sampah khususnya sampah plastik dengan bijak menjadi sesuatu yang berharga ataupun bernilai rupiah.

Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu, secara langsung melaunching program tersebut.

Ia menekankan bahwa program ini mendorong kesadaran siswa, memastikan lingkungan sekolah bersih dari sampah.

“Kita harap bank sampah yang ada disekolah itu bisa berfungsi maksimal. Program ini sebenarnya memberikan kesadaran, bukan hanya kepada masyarakat, tetapi juga kepada siswa agar sejak dini peka terhadap kebersihan lingkungan,”katanya.

Baca Juga:  Pemkot Kendari Diminta Bentuk Perda yang Mewajibkan Pengembang Sediakan Bak Sampah

Tidak hanya itu, lanjut Asmawa, dengan kerjasama lintas stakeholder seperti perbankan dan OJK, sampah yang dikumpulkan oleh para pelajar bisa bernilai rupiah.

“Ini juga untuk memberikan edukasi kepada anak-anak kita untuk rajin menabung melalui pengelolaan sampah ini,”tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dikmudora Kota Kendari, Saeminah, mengungkapkan, sampah-sampah yang dikumpulkan para siswa ini nantinya akan dijual ke pengepul.

Hasilnya, siswa-siswi akan menerima uang yang masuk ke rekening mereka masing-masing sesuai dengan banyaknya sampah yang disetor ke Bank Sampah.

Baca Juga:  Motor Mogok Diduga karena Pertalite Oplosan, Ratusan Ojol Mengadu ke Polresta Kendari

“Dari program itu siswa diajarkan mengelola sampah dengan benar dan juga bahwa sampah itu bisa menghasilkan rupiah. Kita harap semua sekolah bisa mengaktifkan bank sampah ini,”ucapnya.

Kepala SMPN 2 Kendari, Abdul wahid, mengungkapkan hingga saat ini dari total 965 siswa, baru 66 rekening yang diterbitkan dan 59 masih dalam proses pembuatan.

“Total rekening yang telah terbit memang baru total 125 siswa, namun satu hal yang membanggakan yaitu dari total 956 siswa, jumlah siswa aktif menyetorkan sampah ke bank sampah berjumlah 631 siswa,”terangnya.***