KENDARIPemerintah Kota (Pemkot) Kendari terus berupaya menekan angka kematian ibu hamil dan anak dengan program “Si Tina Mendia”.

Si Tina Mendia atau Aksi Sehatkan Ibu Hamil dan Anak yakni dengan melakukan pemeriksaan Antenatal Care (ANC) di fasilitas kesehatan (Faskes) yang ada di Kota Kendari.

Pemeriksaan ANC adakah pemeriksaan kehamilan yang dimulai sejak awal kehamilan untuk memastikan ibu dan bayi dalam kondisi sehat.

Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran mengatakan, untuk mendukung upaya tersebut pihaknya telah melibatkan dan berkoordinasi dengan Persatuan Obstetri Gynecology Indonesia (POGI) Sulawesi Tenggara dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Pelibatan dan koordinasi dengan POGI Sultra dan IDAI ini dalam hal edukasi kepada masyarakat hingga peningkatan kapasitas SDM tenaga kesehatan di faskes primer.

“Upaya untuk menekan angka kematian ibu hamil dan anak ini kita koordinasikan hingga tingkat kelurahan,” kata Siska beberapa waktu lalu.

Dalam tatanan Kota Sehat, dijelaskan Siska, penurunan angka kematian ibu hamil dan anak di suatu daerah menjadi salah satu indikator penilaian.

Baca Juga:  UKS/M di Satuan Pendidikan Sebagai Instrumen Kendari Menuju Kota Sehat

Untuk meminimalisir angka kematian ibu hamil dan anak itu dapat diupayakan dengan peningkatan pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil, seperti pemeriksaan rutin (minimal 6 kali), konsumsi tablet tambah darah, mengikuti kelas ibu hamil, dan melahirkan di fasilitas kesehatan.

Pencegahan juga dilakukan dengan mengenali risiko kehamilan “4 Terlalu” (terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering, terlalu banyak anak) dan “3 Terlambat” (terlambat mengenali tanda bahaya, terlambat memutuskan, terlambat mencari pertolongan), serta melakukan deteksi dini dan penanganan komplikasi seperti perdarahan, hipertensi, dan infeksi.

 

“Sehingga kita selalu memastikan ibu hamil bisa mendapatkan akses yang merata dan berkualitas ke fasilitas kesehatan, termasuk Puskesmas, klinik, dan rumah sakit,” jelasnya.

Terutama adalah memberikan edukasi kepada ibu hamil dan pasangan terkait pentingnya pemeriksaan rutin kondisi ibu hamil, pemberian nutrisi yang tepat, serta mendeyeksi dini tanda-tanda bahaya kehamilan dan persalinan.

Selain itu, penanganan preventif dengan memberikan Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri dan ibu hamil turut digalakan Pemkot Kendari melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari.

Baca Juga:  Rencana Pemasangan CCTV di Sejumlah Titik Dalam Kota Kendari

Tablet Tambah Darah merupakan suplemen zat besi yang diberikan kepada remaja putri dan ibu hamil untuk mencegah anemia dan juga menekan angka kematian ibu dan anak serta stunting.

Lanjutnya, dengan program Si Tina Mendia ini turut dilakukan Audit Maternal dan Perinatal (AMP) untuk mengidentifikasi faktor penyebab yang bisa dicegah, dengan tujuan utama menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

Proses ini kemudian menganalisis kasus kematian, menentukan intervensi yang diperlukan, dan merumuskan rekomendasi untuk perbaikan sistem pelayanan kesehatan di Kota Kendari.

“Angka kematian ibu hamil di Kota Kendari pada tahun 2024 tercatat delapan kasus. Angka ini masih di bawah standar nasional,” ujarnya.

Harapannya, agar melalui program Si Tina Mendia ini dapat menurunkan angka prevalensi stunting, sebab program ini tidak hanya fokus pada kesehatan ibu hamil, tetapi juga pada pemberian gizi yang cukup serta imunisasi yang lengkap bagi anak-anak.

“Kami bertekad untuk menurunkannya lebih jauh lagi hingga mencapai angka nol,” katanya.

 

***