KENDARI – Akademi Metrologi dan Instrumentasi (Akmet) Kementerian Perdagangan melakukan kunjungan ke Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM (DPKU) Kota Kendari, Jumat (22/8/2025).

Agenda ini mencakup monitoring Kuliah Kerja Lapangan (KKL) mahasiswa, sekaligus penjajakan kerja sama strategis untuk pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) fungsional penera yang kompeten.

Dosen Akmet yang juga selaku ketua tim monitoring, Bagus Ali menegaskan keberadaan penera yang andal menjadi kunci bagi perlindungan konsumen dan terciptanya iklim perdagangan yang adil.

“Metrologi bukan hanya soal ukuran, tapi soal keadilan dalam transaksi. Alumni Akmet kami siapkan untuk menjawab kebutuhan daerah, baik sebagai penera, peneliti, maupun inovator di bidang instrumentasi,” ujar Bagus.

Kunjungan ini juga membahas peluang riset bersama dan pengembangan inovasi teknologi instrumentasi untuk mendukung pelayanan publik yang lebih efisien.

Baca Juga:  Antar Anak ke Sekolah, Tabung Gas Warga di Kendari Raib Digondol Maling

Menurut Bagus, digitalisasi di bidang kemetrologian sangat dibutuhkan agar pengawasan terhadap alat ukur bisa dilakukan lebih transparan dan akuntabel.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kota Kendari, Syarifuddin menyebut kerja sama ini sejalan dengan visi Kota Kendari yang maju, layak huni, berdaya saing, adil, sejahtera, dan berkelanjutan.

“Lulusan Akmet akan menjadi aset penting bagi Pemerintah Kota Kendari. Dengan kompetensi teknis dan integritas yang dimiliki, mereka bisa memperkuat perlindungan konsumen sekaligus meningkatkan pelayanan di bidang metrologi,” kata Syarifuddin.

Berdasarkan data yang ada, saat ini Unit Metrologi Legal (UML) Kota Kendari masih menghadapi keterbatasan jumlah penera.

Sebagian pejabat fungsional yang ada akan memasuki masa pensiun dalam waktu dekat, sementara kebutuhan di lapangan terus meningkat seiring berkembangnya sektor perdagangan, SPBU, pertambangan, perikanan, hingga pasar rakyat.

Baca Juga:  Dewas, Direksi dan Direktur Tiga Perusahaan Plat Merah Kota Kendari Dilantik

Kekosongan tenaga penera berpotensi membuka ruang kerawanan. Tanpa pengawasan yang memadai, konsumen rentan dirugikan akibat alat ukur yang tidak akurat.

Risiko manipulasi takaran BBM, penyalahgunaan timbangan di pasar, hingga ketidakakuratan meteran listrik dan air bisa merusak kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Kehadiran Akmet sebagai institusi vokasi di bawah Kementerian Perdagangan menjadi jawaban strategis untuk masalah tersebut. Dengan kurikulum yang dirancang khusus, lulusan Akmet siap ditempatkan sebagai penera kompeten di daerah.

Jika kerja sama ini terealisasi, Kota Kendari akan menjadi salah satu kota yang serius menyiapkan SDM kemetrologian modern, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan internal, tetapi juga untuk mendukung ekosistem perdagangan yang sehat dan kompetitif.

“”