Pemkot Kendari Persiapkan Dokumen Kota Sehat, Progres Capai 80 Persen
KENDARI – Kota Kendari tengah mempersiapkan diri untuk meraih predikat Kota Sehat pada tahun 2025, untuk mewujudkan cita-cita tersebut, tentu penyusunan dokumen menjadi langkah penting.
Maka dalam rangka mematangkan dokumen persiapan, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari menggelar rapat yang dipimpin oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari, Amir Hasan di ruang rapat Wali Kota Kendari, Kamis (27/3/2025).
Dokumen yang disusun tersebut nantinya akan menjadi panduan pelaksanaan program Kota Sehat.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, Hasria mengungkapkan rapat ini merupakan bagian dari rangkaian persiapan menuju penilaian Kota Sehat 2025.
Menurutnya, progres persiapan dokumen sudah mencapai 80 persen.
Dia berharap dalam pertemuan berikutnya, persiapan dapat mencapai 100 persen, sehingga Kota Kendari siap menghadapi evaluasi yang akan berlangsung pada Oktober mendatang.
“Kami telah melakukan rapat bersama OPD terkait untuk membahas persiapan dokumen Kota Sehat. Alhamdulillah, hingga saat ini persiapan kami telah mencapai sekitar 80 persen. Kami optimistis dalam pertemuan selanjutnya dapat menyelesaikan seluruh dokumen dengan lengkap,” ujar Hasria.
Lebih lanjut, dira menjelaskan tatanan dasar yang diperlukan untuk mencapai Kota Sehat sebenarnya sudah ada, namun yang perlu ditingkatkan adalah tren pencapaian dan pemenuhan indikator yang lebih baik.
Dalam hal ini, keberhasilan Kota Kendari sangat bergantung pada bagaimana seluruh tatanan dan indikator tersebut dapat dipenuhi dengan maksimal.
“Tahun 2025, kami menargetkan Kota Kendari meraih predikat Bistara dalam penilaian Kota Sehat. Kami berharap hasil ini bisa tercapai pada bulan Oktober mendatang,” imbuhnya.
Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKSDM) Kota Kendari ini juga turut memberikan penjelasan terkait perbedaan indikator dalam penilaian Kota Sehat.
Dia menjelaskan terdapat sebanyak sembilan tatanan yang harus dipenuhi untuk mencapai predikat Kota Sehat.
Meski jumlah indikator yang harus dilengkapi cukup banyak, pihaknya tidak merasa bahwa hal tersebut semakin rumit, melainkan menjadi tantangan besar yang harus dihadapi bersama oleh seluruh elemen pemerintah dan masyarakat.
**
Tinggalkan Balasan