Bahas Penanggulangan Banjir, Pemkot Kendari Rapat Bersama Developer Perumahan
KENDARI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melakukan rapat bersama sejumlah pengembang atau developer perumahan untuk membahas penanganan dan penanggulangan banjir di Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu.
Rapat yang diselenggarakan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kendari ini dilaksanakan di Ruang Rapat Wali Kota, Kamis (30/1/2025).
Pertemuan ini dihadiri, Asisten II, Kadis DLHK, perwakilan Dinas PUPR, Kadis Perumahan, Kadis Sosial, Camat Puuwatu, Lurah Watulondo, Lurah Punggolaka, RT 11/12, hingga developer perumahan.
Rapat ini dipimpin langsung oleh Pj Sekda Kendari, dr. Sukirman membahas mengenai rencana pembuatan kolam retensi, pelebaran drainase sebagai upaya penanggulangan banjir dan pemberian kompensasi bagi korban banjir dari pihak developer perumahan yakni Perumahan A99 Corp Land, Perumahan The Al-Fath, dan The Queen Residence.
“Saya harap setelah rapat ini kita menemukan jalan tengah dan kita sama-sama meninjau lokasi untuk memberikan solusi terbaik agar tidak merugikan masyarakat, dan developer,“ harap Pj Sekda Kendari seperti dikutip dari laman kendarikota.go.id.
Sebagai tindak lanjut, Pj Sekda mengarahkan untuk turun langsung meninjau lokasi banjir dan membentuk tim guna mengawasi progres solusi yang diberikan oleh pihak developer.
Selanjutnya, Kadis DLHK Kendari, Paminuddin mengatakan banjir ini sudah menjadi dampak lingkungan, sehingga untuk yang membangun perumahan harus memperhatikan dampak lingkungan.
“Jika ingin melakukan pembangunan, seperti kalau area ini berpotensi banjir maka direkomendasikan pembuatan drainase, jika ada kemiringan maka kita rekomendasikan pembuatan tanggul,” ujar Kepala DLHK.
Sementara itu, Ketua RT 12 Kelurahan Punggolaka, Rustamin mengatakan akibat hujan deras yang mengguyur Kendari menyebabkan banjir dan meninggalkan lumpur sampai di dalam rumah warga.
“Kami sekarang tidur hanya 2 jam, karena membersihkan lumpur, ketebalan lumpur sampai selutut, dan kepala keluarga yang terdampak lumpur sekitar 50 kepala keluarga,“ ungkapnya.
**
Tinggalkan Balasan