Dinkes Kendari Bersama P2PTM Sosialisasi Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
KENDARI – Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pencegahan kanker leher rahim11, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari bersama Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) melaksanakan sosialisasi deteksi dini kanker leher rahim dengan metode DNA HPV dan IVA.
Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada masyarakat dan tenaga medis tentang bagaimana kanker leher rahim dapat dideteksi sedini mungkin, sehingga tindakan preventif dapat segera dilakukan.
Selain itu, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular melaksanakan pelatihan on the job training di sejumlah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk meningkatkan kemampuan deteksi dini kanker rahim di kalangan tenaga medis.
Program pelatihan ini, bertujuan untuk memperkuat upaya pencegahan dan pengendalian kanker rahim melalui deteksi dini yang lebih efektif dan efisien.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan tenaga kesehatan di Puskesmas mampu melakukan deteksi dini kanker rahim dengan lebih baik, sehingga dapat menekan angka kematian akibat penyakit tersebut dan meningkatkan kualitas hidup perempuan di Kota Kendari.
Berdasarkan data WHO SEARO (South East Asia Region), Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, dr. Yoan Hotnida Naomi menyebut Indonesia menduduki peringkat ke-2 jumlah kasus dan kematian akibat kanker.
Sementara, pada tahun 2022 data International Agency for Research on Cancer (IARC) diestimasikan terdapat 408,661 kasus baru dengan jumlah kematian sebanyak 242.988 dan diperkirakan akan terjadi peningkatan 77 persen jumlah kasus kanker di tahun 2050.
“Di Kementrian Kesehatan khususnya Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular kami berfokus pada transformasi layanan primer dan mendukung adanya transformasi layanan rujukan,” ujarnya saat membawakan materi di Balai Kota Kendari, seperti dikutip dari kendarikota.go.id, pada Selasa (30/7/2024).
dr. Yoan Hotnida Naomi mengharapkan langkah-langkah konkret seperti sosialisasi tentang co-testing DNA HPV dan IVA di Kota Kendari bukan hanya merupakan upaya preventif, tetapi juga investasi jangka panjang dalam kesehatan masyarakat.
Di tempat yang sama, Staf Ahli Setda Kota Kendari, Muhammad Saiful menegaskan, komitmen pemerintah Kota Kendari untuk terus meningkatkan layanan kesehatan preventif dan edukasi bagi masyarakat.
“Kami berharap dengan adanya sosialisasi ini, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya deteksi dini kanker leher rahim akan semakin meningkat, sehingga angka kematian akibat kanker leher rahim dapat diminimalkan secara signifikan,” jelasnya.
Dengan adanya sosialisasi dan on the job training yang dilaksanakan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular yang akan dilaksanakan di Puskesmas, diharapkan angka kejadian kanker leher rahim di Kota Kendari dapat menurun secara signifikan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
**
Tinggalkan Balasan