KENDARI – Pasca bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah Kota Kendari, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari menetapkan status tanggap darurat.

Selama situasi tersebut, Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa menyediakan layanan 24 jam pada warga korban banjir yang membutuhkan air bersih.

Plt Direktur PDAM Kota Kendari Muhammad Saiful menjelaskan, berdasarkan status tanggap darurat yang ditetapkan di Kota Kendari pasca bencana, PDAM Kota Kendari menyediakan layanan gratis pada warga korban banjir.

Untuk proses distribusi, Staf Ahli Wali Kota Kendari ini, mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk proses distribusi salah satunya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Ini dilakukan karena PDAM tidak memiliki kendaraan untuk mendistribusikan air kepada korban banjir yang membutuhkan air bersih.

Baca Juga:  Wali Kota Kendari Realisasikan Pembangunan 18 Rumah untuk Korban Kebakaran TPAS Puuwatu

“Kami mempermudah birokrasi, kalau butuh air untuk korban banjir melapor saja. Saya sudah perintahkan anggota di WTP Punggolaka buka kran 24 jam selama situasi tanggap darurat ini,” ungkapnya, dikutip dari kendarikota.go.id.

Layanan air ini, sama yang mereka lakukan saat bencana kekeringan tahun 2023, namun saat itu mereka berkoordinasi dengan TNI/Polri untuk proses distribusi.

Baca Juga:  STQH ke-28 Tingkat Kota Kendari Resmi Dibuka, Pj Wali Kota Sampaikan Harapan

Saiful menambahkan, untuk melayani kebutuhan air warga Jalan Segar Kelurahan Pondambea, sebagai warga dia menyewa dua unit mobil pengangkut air kapasitas 1200 liter dan mendistribusikan sebanyak 17 ret air pada warga.

Berdasarkan catatan PDAM sejak tanggal 8-9 Maret, distribusi air melalui mobil tangki PUPR, BPBD, dan Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tenggara telah dilakukan sebanyak 8 ret untuk jalan Lasolo, 3 ret untuk warga Kampung Salo. Dimana setiap ret mengangkut air sebanyak 4 M³.

**