KENDARIPasar Kreatif yang digelar pemerintah Kota Kendari guna mengendalikan angka inflasi juga berimplikasi pada pendapatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Pasalnya pasar kreatif ini memberikan keuntungan kepada pelaku usaha hingga puluhan juta.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Kendari, Muhammad Ali Aksa sekaligus ketua panitia pelaksana membeberkan, hal ini disebabkan antusiasme masyarakat dalam mendukung pasar kreatif.

“Pasar kreatif yang dilaksanakan selama empat hari dengan omset kurang lebih mencapai Rp500 juta,” kata Ali Aksa dalam penutupan pasar kreatif yang berlangsung di Balai Kota Kendari, pada Jumat (8/3/2024).

Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup melihat pelaksanaan dan antusiasme pasar kreatif yang memberikan banyak bantuan untuk masyarakat, Pemkot Kendari berkomitmen untuk melaksanakan kembali pasar kreatif ini.

Baca Juga:  Tersangka Tunggal Korupsi PT Pos Indonesia Kendari, Begini Penjelasan Kajari

Pj Wali Kota Kendari juga memberikan apresiasi kepada sponsor maupun suplier yang telah membantu menyukseskan pasar kreatif ini selama empat hari.

“Pemerintah Kota Kendari mendukung penuh bila kegiatan ini rutin digelar. Pemerintah Kota Kendari juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh sponsor yang mendukung penuh acara ini hingga akhir kegiatan. Mudah-mudahan kerjasama ini bisa terus berlanjut dikesempatan berikutnya,” harap Pj Wali Kota Kendari, dikutip dari kendarikota.go.id.

Pasar kreatif ini merupakan salah satu strategi pembangunan Kota Kendari dalam pengendalian inflasi dan penguatan dan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah yang berbasis ekonomi kerakyatan.

Baca Juga:  Temui Dewan Pembina, Progres Penyelenggaraan Event Perdana KSMI Sultra Dipaparkan

Mengingat, peran UMKM maupun IKM sangat penting karena dapat menciptakan produk unik, berkualitas dan mempunyai nilai tambah yang memadukan kekayaan budaya dan keahlian tradisional.

Selain itu, pasar kreatif juga menjaga inflasi agar dapat dikendalikan serta menjaga stabilitas harga dan penanganan stunting merupakan salah satu poin penting yang ditekankan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

“Produk-produknya tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar lokal, tetapi potensi ekspornya juga terbuka lebar. Pemerintah daerah diminta untuk mengintervensi gejolak harga agar inflasi untuk bahan pangan tidak semakin naik dan harus dihentikan. Oleh karena itu, pasar kreatif Dekranasda Kota Kendari melalui peran IKM dan UMKM ini bisa menjadi benteng penangkis lonjakan harga,” pungkasnya.

**