Ajang Mempertontonkan Kekayaan Orang Tua, DPRD Kendari Tak Ingin Adalagi Acara Wisuda SD-SMP
KENDARI – Komisi III DPRD Kota Kendari tak ingin kejadian siswa SD joget remix bak di tempat hiburan malam kembali terulang.
Diketahui belum lama ini viral di media sosial siswa SD 30 Kendari joget diiringi musik remix di sekolah setelah acara perpisahan peserta didik selesai.
Tak hanya itu, Ketua Komisi III DPRD Kota Kendari, LM Rajab Jinik mengatakan dirinya tak ingin lagi sekolah melaksanakan acara perpisahan atau wisuda siswa SD-SMP setiap kali penamatan.
Rajab ingin kebiasaan seperti itu dihapuskan karena menurutnya acara perpisahan atau wisuda siswa SD-SMP hanya akan memberatkan orang tua siswa, khususnya bagi mereka yang ekonomi kebawah hingga menengah.
“Dihentikan saja acara seremonial wisuda SD-SMP itu karena itu hanya sebagai ajang mempertontonkan kekayaan orang tua. Bagaimana dengan orang yang tidak mampu,” ucap Rajab kepada HaloSultra.com, Jumat (16/6/2023).
Legislator dari dapil Kecamatan Kambu-Baruga tersebut tidak ingin hal-hal seperti itu menjadi budaya yang justru memberi kesan mempertontonkan status sosial ekonomi orang tua.
Dia khawatir karena keharusan mengikuti acara penamatan anaknya orang tua memilih untuk berutang.
“Kasihan kan. Jadi kita minta dinas pendidikan hentikan saja,” katanya.
Kalaupun acara penamatan mau dilaksanankan, Rajab menekankan agar pelaksanaannya tidak dilakukan di sekolah yang alih-alih memberatkan orang tua siswa dengan iuran atau uang perpisahan/wisuda.
“Paling ini orang tua siswa yang kaya yang mengusulkan ini terus yang kurang mampu bagaimana.
“Lebih bagus kalau mau diadakan serahkan ke orang tua siswa, apakah dia mau bikin di rumahnya, mau di hotel silahkan tapi bahwa jangan sampai tergiring sekolah ini wajib untuk dilakukan di hotel atau dimana, nggak benar itu,” pungkasnya.
***/mus
Tinggalkan Balasan