KENDARI – Warga Kelurahan Wua-wua, Kecamatan Wua-wua, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengeluhkan air kali yang begitu hitam dan mengeluarkan bau yang tak sedap.

Hal itu disebabkan adanya sumur lindi yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kelurahan Puuwatu, Kecatamatan Puuwatu yang tidak berfungsi dengan baik.

Salah satu warga setempat, Rulid Alfian mengatakan sudah 10 tahun lebih, kali itu berwarna hitam dan mengeluarkan bau tidak sedap. Sehingga warga merasa terganggu.

Dia juga menyampaikan, hal itu disebabkan adanya sumur lindi yang berada di TPA tersebut tidak berfungsi dengan baik, sehingga mencemari air kali warga setempat.

Baca Juga:  KPU Sultra Tetapkan Andi Sumangerukka-Hugua sebagai Gubernur dan Wagub Terpilih

“Air ini sudah lebih sepuluh tahun warnanya hitam dan juga bau, dulu waktu tahun 2012 itu bersih banyak orang suka mandi, cuci baju dan cuci motor nanti semakin lama kelamaan da hitam dan bau,” ujarnya saat diwawancarai, Rabu (8/2/2023).

Menanggapi hali itu, Kepala Bidang (Kabid) Persampahan dan B3, DLHK Kota Kendari Adi Jaya Purnama menjelaskan kerusakan pada sumur lindi yang ada di Puuwatu itu tidak bisa dipungkiri, hal itu dikarena adanya percampuran sampah yang selalu bertambah serta pasir ,sehingga pihaknya perlu menganalisa sumur lindi tersebut.

“Memang kita tidak pungkiri, kalau macam pertama dan kolam terkahir kalau mau netral betul tidak. Kami tidak bisa menjamin itu,” ujarnya

Baca Juga:  12 Penyelenggara Pemilu Diperiksa DKPP Soal Dugaan Ketidaknetralan di Pilkada Buteng

Selain itu, kata dia, mesin yang digunakan dalam sumur lindih itu masih manual atau masih menggunakan alat tradisional.

“Jadi kita masi pake alat yang sederhana pasir, kerikil, arang, dan masing-masing pake begitu jadi resap saja di situ,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya masi membutuhkan anggaran, di karenakan setiap tahun sampah berjumlah 169,8 ton perhari.

“Artinya kan ada beberapa jenis metode, ada metode kimia, biologis tapi kita masi melakukan metode biologis ya karena harus kita bandingkan dengan volume sampah yang masuk,” pungkasnya. **