Pembangunan Yonif 823/Raja Wakaaka Capai 70 Persen, Ditarget Rampung Akhir 2025
BAUBAU – Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI), Sjafrie Sjamsoeddin melakukan kunjungan kerja ke Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (4/11/2025).
Kunjungan itu dilakukan untuk meninjau langsung progres pembangunan Batalyon Infanteri (Yonif) 823/Raja Wakaaka yang berlokasi di Kelurahan Kaisabu Baru, Kecamatan Sorawolio.
Kedatangan Menhan disambut oleh Gubernur Sultra Andi Sumangerukka, didampingi Wali Kota Baubau Yusran Fahim, Wakil Wali Kota Baubau, Bupati Buton Selatan Muh. Adios, serta jajaran Forkopimda dan instansi terkait.
Sejumlah pejabat tinggi TNI juga turut hadir, di antaranya Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita, Wakasad Letjen TNI Muhammad Saleh, Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bangun Nawoko, dan Danrem 143/Halu Oleo Brigjen TNI R. Wahyu Sugiarto.
Kunjungan ini menjadi momen penting dalam agenda pembangunan kekuatan pertahanan di kawasan Indonesia timur. Menhan Sjafrie turun langsung meninjau dua lokasi: pangkalan utama Yonif 823 di Sorawolio dan Marshalling Area sementara di eks RSUD serta Gedung Pancasila Kota Baubau.
Di lapangan, Menhan mengungkapkan bahwa progres pembangunan markas satuan tersebut telah mencapai sekitar 70 persen.
Dia menegaskan, pemerintah menargetkan pembangunan selesai sepenuhnya pada akhir tahun 2025.
“Pembangunan ini merupakan bagian dari penguatan postur pertahanan di wilayah strategis timur Indonesia. Progresnya sudah 70 persen dan kita pastikan rampung sesuai target pada akhir 2025,” ungkap Menhan.
Yonif 823/Raja Wakaaka nantinya akan menjadi satuan strategis yang mengemban tugas pengamanan dan stabilisasi kawasan kepulauan Buton dan wilayah sekitarnya. Keberadaan batalyon ini juga dipandang memperkuat dukungan logistik dan mobilitas pasukan di garis pertahanan tengah-timur.
Gubernur Sultra Andi Sumangerukka menyambut positif percepatan pembangunan tersebut. Menurutnya, kehadiran Yonif 823 tidak hanya memperkuat keamanan wilayah, tetapi juga membawa dampak sosial-ekonomi bagi daerah.
Kunjungan Menhan ke Baubau ini mempertegas komitmen pemerintah pusat dalam membangun kekuatan pertahanan negara secara merata, sekaligus memastikan kesiapan daerah dalam mendukung dan memfasilitasi kebutuhan strategis TNI.
Dengan target rampung pada 2025, proyek ini akan menjadi salah satu tonggak penting pertahanan di Bumi Anoa.
**

Tinggalkan Balasan