TPID Baubau Temukan Penjualan Minyakkita di Atas HET saat Sidak
BAUBAU – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Baubau melakukan inspeksi mendadak (Sidak) guna memastikan ketersediaan stok dan mengecek harga bahan pokok menjelang Ramadan 1446 Hijriah pada Kamis (13/2/2025).
Dalam sidak ini, TPID Baubau yang terdiri dari Kadis Perindag Baubau, Kasdim 1413/Buton, Kasi Datun Kejari Baubau, Danposal Baubau, Kanit II Intel Polres Baubau, Subdenpom Baubau, Kabag Ekonomi Setda Kota Baubau, dan Kabulog Baubau memantau secara langsung ketersediaan stok pangan, terutama beras, gula, minyak goreng hingga komoditas pangan penting lainnya.
Peninjauan dilakukan di dua lokasi yakni di Pasar Wameo, depan pasar modern Plaza Umna Rijoli serta Gudang Bulog.
Pada sidak di wameo dan depan Plaza Umna Rijoli, pihak TPID Kota Baubau menemukan harga MinyakKita yang dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp16 000 untuk 1 Kg.
Bahkan ada yang sampai dibanderol dengan harga Rp17.000 untuk 1 Kg. Sementara untuk HET Minyakkita hanya Rp15.700 untuk 1 Kg.
Kadis Perindag Baubau, La Ode Ali Hasan mengakui ada beberapa komoditas termasuk Minyakkita yang didapatkan di pasaran dengan berbagai variasi harga.
Namun demikian, kenaikan harga di atas HET tersebut dipastikan tidak akan terjadi lagi.
Pihaknya pun akan terus mengintensifkan sidak di pasar-pasar termasuk distributor.
”Tadi itu kami sudah dapatkan distributor dan karena pusat pengambilan distributor juga memang agak mahal, sehingga kami arahkan untuk mengambil di tempat yang lebih murah berdasarkan rekomendasi dari Dinas Perindag. Harga Minyakkita harus sesuai dengan harga HET yang sudah ditetapkan oleh pemerintah,” ujar Ali dalam keterangan resminya.
Sementara itu, Kabulog Baubau, Muthain M mebeberkan ketersediaan stok beras di gudang Bulog ini berkisar 600 ton.
Sedangkan untuk komoditas Minyak khusu Minyakkita bantal yang kemungkinan Jumat (14/2/2025) sudah habis stoknya, maka Bulog akan melakukan operasi di pasar untuk menekan harga minyak yang ada di Baubau.
Hanya saja, meski sudah berupaya melakukan intevensi terhadap harga Minyakkita namun penjualan masih di atas HET.
Karena itu, akan ada langkah-langkah dari TPID untuk mengantisipasi agar pengecer bisa menjual sesuai harga HET.
Termasuk dengan upaya teguran terhadap penjualan akan dilakukan oleh pihak terkait dalam hal ini pihak kepolisian yang melakukan pengamanan harga terhadap pedagang di pasaran nanti.
Di tempat yang sama, Kasi Datun Kejari Baubau, Noval Aulia Pagar Alam menjelaskan ada beberapa penemuan yang perlu diperhatikan dan dipantau kembali seperti temuan beberapa karung beras merek SPHP yang telah terbuka segelnya oleh pemilik toko yang diharapkan temuan terakhir dan mereka tidak lagi melakukan hal yang sama.
“Kemudian temuan di salah tokoh yang bukan distributor resmi dan bukan yang ditunjuk pemerintah namun menjual minyak sehingga harus diawasi agar tidak melakukan lagi,” ujarnya.
Kanit II Intel Polres Baubau, IPDA Kardi menegaskan pihaknya sangat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh TPID.
“Dari Unit Intel untuk saat ini hanya melakukan pengawasan sepertii beras SPHP dan sekarang fokusnya pengawasan dilakukan pada penjualan Minyakkita,” katanya.
**
Tinggalkan Balasan