KENDARI – Setelah oknum Kepala Sekolah (Kepsek) di Konawe diadukan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disidikbud) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terkait dugaan tindakan asusila sesama jenis, para korban mulai angkat bicara.

Seorang guru berinisial R menceritakan pengalaman buruk yang dilakukan oleh oknum Kepsek berinisial SH tersebut.

Guru yang sekaligus Wakil Kepala Sekolah di SMA Negeri 1 Wawotobi tersebut mengatakan, kejadian tersebut bermula ketika ia mengikuti pelatihan yang tak sengaja bersamaan dengan HS.

“Saat pelatihan di salah satu hotel di Kota Kendari, kebetulan kami satu kamar, tetapi pak Kepala Sekolah tidak bermalam di hotel, tetapi ia pulang ke rumahnya,” ujar R, Senin (10/10/2022).

Baca Juga:  Truk Bermuatan Minyak Kelapa Sawit Terguling di Pondidaha, Muatan Tumpah ke Jalan

“Namun pada saat pagi hari, ketika saya selesai sarapan dan mandi, saya kemudian berbaring dengan posisi tengkurap sambil nonton berita. Tidak lama HS masuk lalu melompat kebelakang saya, saya rasa barangnya kena pantat saya,” timpalnya

Karena kaget lanjutnya, ia kemudian mendorong HS dari posisinya, dan kemudian lari keluar kamar untuk menenangkan diri.

“Setelah itu dia kejar saya, dan minta maaf,” ucapnya.

Sementara itu, seorang siswa berinisial MA (17) juga menuturkan perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan oleh Kepsek tersebut.

Dia mengungkapkan, kejadian yang terjadi pada 8 Agustus 2022 lalu, dimana oknum Kepsek menawarkan untuk dipijit.

Baca Juga:  Kecelakaan Lalu Lintas di Konawe Tewaskan Ketua Bawaslu Koltim

Sembari menawarkan uang sebesar Rp200.000 sekali pijit namun MA menolak dan menawarkan kepada temannya.

“Dari pengakuan teman saya dia mengira ingin dipijit ternyata ingin melakukan hubungan badan, namun teman saya menolak hingga oknum Kepsek tersebut mengancam teman saya menggunakan sebilah parang apabila tidak mau menuruti keinginannya,” jelasnya.

Karena merasa diancam, teman MA kemudian menawarkan agar mengisap alat kelaminnya (oral sex).

“Usai melakukan itu dia keluar dan menarik kerah baju saya dan memaksa saya masuk namun saya bersikeras menolak,” tutupnya. ***