KONAWE – Warga Kecamatan Lambuya dan Kecamatan Puriala, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) memblokade jalan poros lintas Lambuya-Motaha sebagai bentuk protes akibat rusaknya ruas jalan di wilayah itu. 

Aksi blokade jalan ini tepat di pertigaan jalan Kecamatan Lambuya (Konawe)-Motaha (Konawe Selatan) dan Kolaka-Kendari.

Koordinator lapangan aksi blokade jalan, Widodo menyebutkan bahwa ruas jalan poros lintas Lambuya-Kota itu sudah 25 tahun tak pernah di perbaiki.

“Selama 25 tahun jalan dari pertigaan Lambuya sampai Jembatan Rawa Aopa rusak total, kurang lebih 29 km,” kata Widodo.

“Pemerintah provinsi seakan tutup mata kondisi ini, kita masyarakat sangat merasakan dampaknya, kalau musim hujan masyarakat mandi lumpur. Kalau musim kemarau tersiksa debu,” tambahnya.

Baca Juga:  Politisi PDIP Sebut Dampak Lingkungan Akibat Tambang di Sultra Lebih Parah dari Raja Ampat

Bahkan disebutkan akibat dari rusaknya jalan di wilayah itu kerap membahayakan keselamatan pengendara dan menghambat arus perekonomian warga.

Diketahui aksi blokade jalan ini sudah berlangsung sejak Kamis, 24 Juli 2025 lalu. Selain menggelar aksi, warga juga tampak membentangkan kayu gelondongan, menumpuk batu besar, hingga menanam pohon pisang dan singkong di tengah jalan.

Sementara itu, Bupati Konawe Yusran Akbar menyebutkan akan bertanggungjawab dengan rusaknya ruas jalan yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi itu.

Baca Juga:  Kapolda Sultra Perintahkan Pengamanan-Pengaturan Lalu Lintas di Lokasi Banjir Sambandete

“Memang kewenangan provinsi, kami terus berupaya berkoordinasi dengan pemprov, tapi kalau pengajuan kami ditolak, kami siap ambil alih,” kata Yusran saat menemui massa warga di pusat blokade jalan pada Minggu (27/7/2025).

“Sampai jam 2 siang tadi saya juga berkoordinasi Bina Marga, proses pengaspalan ini butuh prosedur. Tapi Pemkab Konawe hari ini akan turunkan alat di lokasi jalan yang akan diperbaiki,” tambahnya.

Meski demikian Bupati Yusran berjanji akan mempertemukan perwakilan warga Lambuya Puriala dan Asaki Raya dengan Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, pada 30 Juli 2025 mendatang.

 

**